1. Suhu kamar
Upayakan suhu kamar dalam keadaan nyaman, tidak terlalu panas atau dingin.
Suhu kamar yang terlalu panas disinyalir akan menyebabkan jantung bekerja lebih keras karena keringat keluar lebih banyak.
Sedangkan, suhu terlalu dingin akan memudahkan otot mengalami kejang atau kram.
Baca juga: Cara Hitung Denyut Nadi Saat Olahraga untuk Cegah Serangan Jantung
2. Perut relatif kosong
Lambung yang masih penuh dengan makanan akan mendesak pembuluh darah koroner yang berada di atas lambung.
Selain itu, aliran darah yang banyak banyak mengarah ke lambung akan menyebabkan ereksi mudah terganggu.
Jadi, berhubungan badan dianjurkan minimal 2 jam setelah makan, di mana lambung relatif sudah lebih kosong karena makanan sudah turun ke bagian usus.
3. Obat jantung tersedia dalam jangkuan
Hal ini tentu penting untuk mengantisipasi kondisi yang tidak dinginkan selama berhubungan badan.
Tentang tambahan konsumsi obat kuat bagi pria yang mengalami gangguan jantung, tidak masalah jika itu jenis penghambat PDE-5, seperti viagra dan levitra.
Obat tersebut justru bersifat membuka pembuluh darah koroner.
Sementara, obat kuat yang berisi Yohimbin atau obat lain yang bekerja memacu kerja jantung, sebaiknya jangan dikonsumsi.
Yohimbin akan menyebabkan detak jantung semakin cepat dan potensial meningkatkan tekanan darah.
Melansir buku Cintailah Jantung Kita: Mencegah Serangan Jantung (2016) I Wayan Wita, diterangkan bahwa persentase penderita yang tidak berhubungan badan setelah serangan jantung bervariasi.
Baca juga: 10 Penyebab Serangan Jantung yang Kerap Disepelekan