Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyakit Tidak Menular yang Jadi Momok Bagi Para Wanita

Kompas.com - 08/03/2020, 09:09 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah penyakit bisa menyerang siapa saja tanpa memandang jenis kelamin. Akan tetapi, ada beberapa penyakit yang lebih rentan menyerang wanita.

Beberapa faktor seperti usia, genetik, dan hormon meningkatkan risiko suatu penyakit pada wanita.

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO (2015) menunjukkan, kematian akibat penyakit sebanyak 70 persen justru berasal dari penyakit tidak menular.

Baca juga: Awas, Badan Kurus Tapi Perut Buncit Bisa Sebabkan Penyakit Jantung

Untuk itu, Anda sebaiknya waspada terhadap beberapa jenis penyakit yang rentan menyerang wanita. Berikut beberapa di antaranya:

1. Penyakit jantung

Penyakit jantung lebih sering menyerang wanita ketimbang pria. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2018) Indonesia, prevalensi penyakit jantung koroner wanita sebesar 1,6 persen.

Angka kejadian tersebut lebih tinggi dibandingkan prevalensi penyakit jantung koroner pada pria, yakni sebesar 1,3 persen.

Menurut dokter Cindy Pearson dari National Women's Health Network AS, kasus penyakit jantung pada wanita bisa lebih tinggi daripada pria karena banyak penderita yang tidak merasakan gejala penyakit tersebut.

Pasalnya, wanita sering tidak mengalami gejala nyeri dada yang khas menjadi tanda penyakit jantung.

Saat mengidap penyakit jantung, wanita bisa hanya merasakan gejala sakit rahang, sakit bahu, mual, muntah, atau napasnya pendek-pendek.

Mengingat gejala tersebut cukup umum menjadi tanda penyakit lain, beberapa wanita baru mengetahui dirinya mengidap penyakit jantung saat kondisinya sudah parah atau fatal.

Wanita juga perlu waspada pada penyakit jantung, terutama jika punya riwayat kebiasaan merokok, malas bergerak, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes.

Baca juga: 6 Manfaat Kacang Hijau, untuk Kesehatan Jantung sampai Ibu Hamil

2. Kanker payudara

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita.

Menurut data Globocan (2018), angka kejadian kanker tertinggi pada wanita adalah kanker payudara, yakni 42,1 kasus per 100.000 penduduk.

Sejumlah ahli menyebut, ketakutan berlebihan akan penyakit kanker payudara membuat wanita enggan melakukan pemeriksaan atau skrining awal ke dokter.

Kondisi tersebut membuat penanganan kanker payudara pada wanita acapkali terlambat.

Mengingat kemajuan teknologi pengobatan kanker, para wanita tak perlu khawatir pada penyakit kanker payudara. Namun, kaum Hawa perlu tetap waspada pada penyakit ini.

Terutama jika memiliki faktor risiko seperti ada riwayat penyakit sejenis dalam keluarga, punya benjolan abnormal di payudara, pernah menjalani terapi radiasi, menstruasi awal sebelum 12 tahun atau menopause setelah 55 tahun.

Selain itu, wanita juga perlu lebih waspada apabila tidak memiliki anak, punya kebiasaan mengonsumsi alkohol, dan punya bobot tubuh berlebih.

Baca juga: Masih Jadi Momok, Berikut 5 Cara Kurangi Risiko Kanker Payudara

3. Osteoporosis

Osteoporosis atau pengeroposan tulang merupakan salah satu penyakit yang rentan menyerang wanita. Kondisi tersebut tak lepas dari faktor hormon.

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, tulang wanita lebih cepat keropos daripada pria. Karena saat memasuki masa menopause, kadar hormon estrogen wanita menurun. Hal itu memengaruhi kemampuan pembentukan tulang.

Akan tetapi, sebagian osteoporosis pada wanita dapat dicegah dengan cara mengontrol gaya hidup sehat sejak anak-anak dan remaja.

Tubuh seseorang terus membangun masaa tulangnya sampai berusia 30 tahun. Setelah 30 tahun, tulang baru berhenti terbentuk dan fokus memelihara jaringan tulang yang lama.

Dengan mengoptimalkan pertumbuhan tulang sebelum usia 30 tahun, seseorang bisa meminimalkan risiko terserang osteoporosis.

Caranya dengan memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D harian, serta rajin bergerak atau beraktivitas fisik.

Baca juga: Waspada, 6 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium

4. Depresi

Masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan dan depresi juga rentan menyerang wanita.

Psikolog sekaligus penulis buku Getting Sane Without Going Crazy, Dorree Lynn, PhD menyebut, wanita membutuhkan koneksi dengan orang lain.

"Jika tidak memilikinya, wanita bisa mengalami depresi," jelasnya kepada Web MD.

Selain faktor tersebut, perubahan hormon juga dapat memengaruhi kesehatan mental wanita. Seperti setelah melahirkan dan sekitar menopause.

Depresi juga bisa muncul saat orang menghadapi tekanan pekerjaan, masalah sehari-hari, mengidap suatu penyakit, sampai pengalaman traumatis.

Baca juga: Beda Postpartum Depression dan Baby Blues, Serupa Tapi Tak Sama

5. Penyakit autoimun

Penyakit autoimun adalah sekelompok gangguan yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang balik jaringan di dalam tubuh.

Terdapat lebih dari 80 jenis penyakit autoimun, termasuk lupus, multiple sclerosis, dan diabetes tipe 1.

Menurut American Autoimmune Related Diseases Association, sekitar 75 persen penyakit autoimun lebih banyak menyerang wanita.

Hingga kini, penyebab wanita rentan terserang penyakit autoimun belum diketahui secara pasti. Beberapa ahli menyebut, hal itu terkait faktor genetik dan hormon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau