Jika tangan seseorang memegang benda-benda tersebut, lalu ia tanpa sengaja memegang mata, hidung, atau mulut, orang tersebut bisa tertular pneumonia.
Untuk itu, cara terbaik mencegah pneumonia adalah dengan mencuci tangan dengan sabun. Virus, bakteri, dan kotoran dapat luruh saat dibersihkan.
Terutama setelah dari kamar mandi, mengganti popok, sebelum makan, dan saat menyiapkan makanan.
Jika tidak tersedia sabun dan air bersih, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol dengan kadar 60-95 persen.
Baca juga: Siapa Saja yang Paling Banyak Tertular Virus Corona?
Kebiasaan merokok dapat berisiko meningkatkan berbagai penyakit seperti pneumonia sampai kanker paru-paru.
Tembakau dalam rokok dapat merusak kemampuan paru-paru dalam melawan infeksi.
Untuk itu, para perokok dianggap kelompok berisiko tinggi yang wajib mendapatkan vaksin pneumokokus.
Berhenti merokok boleh jadi tidak mudah. Akan tetapi, upaya keras Anda sepadan demi alasan kesehatan.
Menjaga sistem daya tahan tubuh dalam kondisi prima adalah salah satu upaya mencegah infeksi kuman.
Sehingga, Anda perlu membangun kebiasaan hidup sehat dengan cara mengonsumsi asupan dengan gizi sehat dan seimbang, cukup tidur, dan berolahraga secara teratur.
Baca juga: Masker, Cuci Tangan, dan Hand Sanitizer, Mana Paling Ampuh Cegah Corona?
Paparan polutan di udara dapat merusak dan mempercepat penuaan organ paru-paru.
Saat kondisi fisik masih muda dan kuat, paru-paru dengan mudah mampu melawan racun polutan.
Namun, seiring bertambahnya usia, organ vital ini kehilangan resistesi dan lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Sebisa mungkin, minimalkan paparan asap rokok, gas buang kendaraan bermotor, sampai penyegar udara sintetis, dan lilin beraroma yang mengandung bahan kimia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.