Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Mengelola Stres di Tengah Pandemi Corona

Kompas.com - 20/03/2020, 18:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Di tengah pandemi virus corona jenis baru seperti saat ini, banyak orang mulai merasa stres.

Padahal, stres dapat memengaruhi sistem imunitas tubuh manusia. Saat stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol dalam jumlah tinggi.

Akibatnya, tubuh mengalami peradangan yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, stres juga dapat menurunkan kadar limfosit atau sel darah putih yang membantu melawan infeksi.

Semakin rendah tingkat limfosit, semakin tinggi risiko kita terkena virus. Banyaknya informasi simpang siur mengenai penyebaran Covid-19 akan semakin mengundang ketakutan dan kecemasan.

Baca juga: 5 Jenis Nutrisi untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Apalagi, himbauan untuk melakukan social distancing dan bekerja dari rumah demi mencegah penyebaran virus juga turut berkontribusi pada stres.

Untuk mengatasi hal ini, kita perlu melakukan manajemen stres. Lalu, bagaimana melakukan manajemen stres di tengah pandemi virus Corona seperti saat ini?

Melansir laman Cleveland, psikolog klinis Amy Sullivan, memberikan 5 tips manajemen stres di tengah terjadinya pandemi:

1. Olahraga teratur

Olahraga membantu melepaskan hormon endorfin yang mendorong perasaan bahagia dan meningkatkan suasana hati.

Namun, berada di tempat umum seperti gym memang tidak dianjurkan di situasi seperti saat ini.

Selain itu, kita juga dianjurkan untuk melakukan social distancing yang membuat kita tak mungkin melakukan olahraga secara berkelompok.

Namun, kita masih bisa melakukan olahraga seorang diri di dalam Kita bisa melakukan oga atau peregangan untuk melatih tubuh dan menenangkan pikiran.

2. Terapkan diet sehat

Stres dapat membuat keinginan untuk mengonsumsi makanan tak sehat menjadi meningkat. Tentunya, hal ini akan semakin memperburuk suasana hati kita.

Untuk menghindari hal ini, kita bisa camilan sehat sehingga nutrisi tubuh tetap terjaga.

"Membantu mengatur gula darah akan membuat tubuh dan emosi menjadi lebih stabil," tambah Sulivan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau