3. Bahayakan jantung
dr. Yusup menyampaikan, konsumsi rokok elektrik yang mengandung nikotin juga bisa memicu penyakit jantung.
Saat nikotin diserap, kelenjar adrenal dapat terangsang untuk melepas hormon epinefrin.
Pelepasan hormon tersebut diketahui bisa menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat.
4. Picu kanker
Menurut dr. Yusup, rokok elektrik juga merupakan pemicu kanker.
Kandungan nikotin dan beragam zat berbahaya lain dalam rokok elektrik diketahui bersifat karsinogenik yang dapat memicu munculnya sel-sel kanker.
“Untuk penggunaan rokok elektrik sebaiknya setop, jangan dipakai lagi, efek jeleknya sama saja dengan rokok kretek atau rokok filter," jelas Yusup saat diwawancara Kompas.com, Minggu (22/3/2020).
Sementara itu, mengutip keterangan dr. Catahrine M. Sambo, Sp.A (K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang disampaikan oleh Manajer Komunikasi Komnas Pengendalian Tembakau, Nina Samidi, paparan sedikit saja nikotin pada anak dan remaja dapat merusak perkembangan otaknya.
Baca juga: Mengenal NRT, Metode yang Diklaim Efektif Atasi Kecanduan Rokok
Akibatnya, bagian otak yang mengatur perhatian, ingatan, proses belajar, suasana hati, dan kendali diri akan terganggu, dan gangguan ini mudah menetap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.