Perawatan meningitis pada anak biasanya tergantung dari gejala, usia, kondisi kesehatan umum sang anak, dan tingkat keparahan infeksi meningitis yang dialaminya.
Obat yang diberikan juga bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Melansir stanfordchildrens, berikut metode pengobatan meningitis pada anak:
Pengobatan biasanya dilakukan dengan pemberian antibiotik IV (intravena) untuk membunuh bakteri.
Anak juga akan mendapatkan obat kortikosteroid yang bekerja dengan mengurangi pembengkakan dan mengurangi tekanan yang dapat menumpuk di otak. Kortikosteroid juga mengurangi risiko gangguan pendengaran dan kerusakan otak.
Pada sebagian besar kasus, anak-anak yang mengalami menigitis karena infeksi virus bisa membaik tanpa pengobatan.
Jika membutuhkan pengobatan, hal ini hanya untuk meringankan gejala saja karena tidak ada obat untuk mengatasi meningitis karena virus.
Namun, meningitis yang disebabkan karena herpes simpleks bisa diobati dengan antivirus IV.
Pengobatan meningitis karena jamus bisa dilakukan dengan pemberian obat antijamur IV.
Anak yang menderita meningitis tuberkolosis biasanya harus melakukan perawatan dengan obat-obatan selama satu tahun.
Perawatan dilakukan dengan beberapa obat untuk beberapa bulan pertama yang diikuti oleh obat-obatan lain untuk sisa waktu.
Untuk mencegah anak dari meningitis, orangtua bisa memberikan vaksin khusus. Berikut beberapa jenis vaksin untuk meningitis:
Vaksin ini diberikan sebagai seri 3 atau 4 bagian selama vaksin rutin anak mulai usia 2 bulan.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan vaksin ini untuk semua anak sehat yang berusia di bawah dua tahun.
Vaksin PCV13 dapat diberikan bersama dengan vaksin anak lainnya.Para ahli merekomendasikan agar anak diberikan vaksin ini saat berusia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 12 hingga 15 bulan.
Vaksin ini direkomendasikan untuk anak-anak yang berisiko tinggi mengalami penyakit pneumokokus.
Vaksin ini merupakan bagian dari jadwal vaksin rutin yang diberikan kepada anak-anak usia 11 hingga 12 tahun.
Vaksin ini juga bisa diberikan kepada remaja yang memasuki sekolah menengah jika mereka tidak divaksinasi pada usia 11 atau 12 tahun.