KOMPAS.com – Apakah Anda termasuk orang yang pernah merasa tidak bisa berpikir kalau belum atau tidak minum kopi?
Sebenarnya, seberapa besar fakta pernyataan tersebut?
Apakah benar minum kopi bisa memengaruhi kemampuan otak? Atau hanya perasaan atau pernyataan yang diyakini?
Dr. dr. Yuda Turana, Sp. S, membantu menjawabnya.
Dalam buku karyanya berjudul Stop Pikun di Usia Muda Edisi Baru (2019), Dokter Spesialis Saraf itu, mengungkapkan berbagai penelitian telah memperlihatkan, kopi bisa menjadi stimulan otak.
Baca juga: Sarapan Bisa Mengubah Otak Anak Menjadi Seperti Ini
Kopi terbukti dapat meningkatkan energi metabolisme otak dan meningkatkan neurotransmitter otak (asetil-kolin), yang secara kolektif akan meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan.
Menurut dia, penelitian menunjukkan, minum tiga cangkir kopi sehari dapat memperlambat penurunan fungsi kognitif pada lansia yang berlum mengalami demensia.
Demensia adalah penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir.
Kemudian, penelitian lanjutan setelah 21 tahun menunjukkan bahwa konsumsi 3-5 cangkir kopi sehari saat usia pertengahan dapat mengurangi risiko penyakit demensia pada saat usia lanjut.
Penelitian pada tikus yang dilakukan oleh Arendash dkk., yakni dengan pemberian kopi secara moderat, setara 5 cangkir sehari, menunjukkan perbaikan memori dan mengurangi pengendapan beta amyloid di otak sebagai biang keladi penyakit demensia alzheimer.
Baca juga: Konsumsi Kopi Berlebihan Bisa Turunkan Daya Tahan Tubuh, Kok Bisa?
Tapi perlu diingat juga, pada beberapa orang, minum kopi dapat juga memiliki efek samping kurang baik pada tubuh.
Beberapa masalah yang mungkin muncul, di antaranya yakni:
Penggunaan kafein jangka panjang juga tidak terlepas dari efek samping berupa tulang yang lebih mudah keropos.
Hal itu dikarenakan, kafein dapat menghambat penyerapan kalsium di usus dan meningkatkan ekskresi atau pengeluaran kalsium saat buang air kecil.
Bagi para lansia yang meminum kopi sebaiknya juga diimbangi dengan meminum susu dan melakukan pemeriksaan kepadatan massa tulang secara berkala.
Baca juga: Waspada, Berikut 6 Bahaya Minum Teh Setelah Makan
Dalam Buku Otak & Perilaku (2018) karya Prof. Dr. Kris H. Timotius, dijelaskan juga bahwa minum kopi bisa menimbulkan kebaikan.
Kafein yang terdapat di kopi di antaranya bermanfaat untuk:
Kafein diketahui dapat memblokir reseptor yang berperan neuromodulator adenosine, dan meningkatkan pelepasan dopamine serta asetilkholin.
Karena adenosine mempunyai efek sedatif dan efek depresif, maka pemblokiran reseptornya akan menimbulkan arousal atau terjaga.
Baca juga: Ini Alasan Ahli Gizi Tak Rekomendasikan Minum Teh Setelah Makan
Tapi hal ini juga bisa menimbulkan efek samping, sebagai berikut:
Terlalu banyak minum kopi bahkan dapat terbangun dalam keadaan pusing karena kurangnya waktu tidur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.