Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Ini 5 Efek Samping Penggunaan Hand Sanitizer Berlebihan

Kompas.com - 11/04/2020, 13:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Menjaga kebersihan tangan merupakan salah satu cara untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru.

Oleh karena itu, banyak orang mulai membawa hand sanitizer saat beraktivitas agar lebih mudah mencuci tangan.

Menggunakan hand sanitizer memang lebih praktis daripada mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Namun, penggunaan hand sanitizer dalam jangka panjang perlu diteliti lebih lanjut karena kandungan bahan kimia di dalamnya bisa berakibat fatal bagi kesehatan, terutama untuk ibu hamil dan anak-anak.

Baca juga: Yang Harus Kita Tahu tentang Mencuci Tangan untuk Cegah Infeksi Virus

Melansir laman Healthline, bahan aktif di dalam hand sanitizer adalah etil alkohol yang ditemukan pada alkohol suling.

Hand sanitizer yang mengandung alkohol di bawah 70 persen biasanya tidak efektif untuk membasmi kuman dan bakteri di tangan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyarankan agar kita menggunakan sabun dan air mengalir untuk mencuci tangan.

Penggunaan hand sanitizer bisa dilakukan jika memang air dan sabun tidak tersedia.

Jadi, penggunaan hand sanitizer bukan solusi jangka panjang untuk membersihkan tangan.

Kita juga tidak bisa menggunakan hand sanitizer saat tangan terlalu kotor atau berminyak karena bakteri masih bisa menempel di celah-celah tangan kita.

Selain itu, pembersih tangan berbasis alkohol juga tidak bisa menyingkirkan norovirus yang merupakan penyebab umum flu perut.

Hand sanitizer juga tidak bisa menghilangkan bahan kimia berbahaya di tangan, seperti pestisida dan logam berat.

Melansir laman The Health Site, berikut efek samping penggunaan hand sanitizer berlebihan:

1. Keracunan alkohol

Sebagian besar hand sanitizer mengandung alkohol sebagai bahan aktif untuk membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit.

Meski tidak terlalu tinggi, namun jumlah alkohol di dalam hand sanitizer masih bisa menyebabkan keracunan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau