KOMPAS.com - Penyakit jantung yang diidap pria dan wanita bisa berbeda gejala, risiko, sampai dampaknya.
Ahli jantung Dr. Lili Barouch dari Johns Hopkins School of Medicine AS menjelaskan, penyakit jantung pada wanita lebih sudah dideteksi daripada pria.
"Wanita umumnya tidak mengalami gejala khas penyakit jantung seperti nyeri dada," jelas dia.
Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan
Melansir Verywell Health, penyakit jantung pada pria dan wanita bisa berbeda karena anatomi jantungnya berlainan.
Jantung wanita umumnya berukuran lebih kecil, termasuk ruang-ruang di dalamnya.
Sekat atau pembatas antarruang jantung wanita juga lebih tipis ketimbang jantung pria.
Selain itu, jantung wanita berdetak lebih cepat ketimbang jantung pria, namun darah yang dipompa lebih sedikit daripada milik pria.
Saat stres atau mengalami tekanan, jantung wanita berdetak lebih cepat dan mengeluarkan lebih banyak darah.
Kondisi tersebut berbeda dari pria. Saat sedang stres, arteri di jantung pria mengerut dan tekanan darah jadi naik.
Baca juga: Makan 1 Telur Setiap Hari Aman dari Penyakit Jantung, asal...
Beberapa faktor di atas membuat penyakit jantung pada wanita dan pria berbeda. Berikut penjelasannya:
Secara umum, wanita dan pria sama-sama berisiko mengidap penyakit jantung apabila obesitas, merokok, diabetes, punya tekanan darah tinggi, ada keluarga yang memiliki penyakit jantung.
Namun, risiko wanita untuk mengidap penyakit jantung koroner lebih besar ketimbang pria karena ada beberapa penyakit khas kaum Hawa.
Di antaranya endometriosis, sindrom ovarium polikistik (PCOS), serta diabetes atau tekanan darah tinggi saat hamil.
Khusus endometriosis, penyakit ini meningkatkan risiko penyakit jantung sampai 400 persen pada wanita di bawah 40 tahun.
Baca juga: Studi Ungkap Wanita Lebih Rentan Idap Penyakit Jantung, Kok Bisa?
Sedangkan pria lebih berisiko mengalami serangan jantung di usia yang lebih muda daripada wanita.
Hal itu dipengaruhi hormon estrogen pada wanita. Hormon penunjang organ reproduksi ini melindungi wanita dari penyakit jantung sampai menopause.
Ketika produksi hormon estrogen sudah menurun, wanita baru jadi rentan terkena penyakit jantung.
Baca juga: Detak Jantung Normal Manusia dan Cara Menghitungnya
Nyeri dada atau dada seperti ditimpa beban berat merupakan gejala penyakit jantung saat pria mengalami serangan jantung.
Namun, hanya beberapa wanita yang mengalami nyeri dada saat mengalami serangan jantung.
Ciri-ciri penyakit jantung pada wanita sebelum serangan jantung kerap tidak spesifik atau mirip penyakit lain.
Antara lain kelelahan, napas pendek-pendek, berkeringat, serta sakit leher, punggung, dan rahang.
Baca juga: Awas, Badan Kurus Tapi Perut Buncit Bisa Sebabkan Penyakit Jantung
Proses skrining penyumbatan jantung biasanya dilakukan lewat foto sinar-X (angiogram) yang diambil selama kateterisasi jantung.
Namun, penyumbatan jantung pada wanita sering menyasar arteri kecil yang tidak terpantau lewat angiogram.
Itulah sebabnya, jika sudah ada gejala penyakit jantung pada wanita, sebaiknya kondisi jantung senantiasa dipantau dokter.
Dengan faktor risiko yang lebih banyak daripada pria, wanita lebih rentan saat mengalami serangan jantung ketimbang pria.
Penderita serangan jantung wanita umumnya mendapat perawatan lebih lama dari pria.
Selain itu, banyak wanita yang cenderung tidak merasakan gejala sakit pemicu penyakit jantung, sehingga dampaknya lebih fatal ketimbang pria.
Baca juga: Makan Tahu Baik untuk Kesehatan Jantung, Begini Penjelasannya...
Gagal jantung pada pria biasanya disebabkan kerusakan akibat serangan jantung. Kondisi ini terjadi saat tubuh mencegah otot jantung berkontraksi.
Sedangkan gagal jantun pada wanita bisa disebabkan banyak faktor. Antara lain tekanan darah tinggi, penyakit ginjal kronis, atau kondisi lain yang membuat jantung bekerja ekstra.
Wanita yang mengalami gagal jantung umumnya punya umur lebih panjang daripada pria dengan gagal jantung.
Tapi, wanita yang punya riwayat gagal jantung sering perlu perawatan di rumah sakit karena sesak napas dan punya keterbatasan fisik.
Baca juga: Aritmia (Gangguan Irama Jantung): Jenis, Gejala, Penyebab
Gangguan irama jantung yang ditandai dengan denyut jantung tak beraturan dan cepat (fibrilasi atrium) pada wanita dan pria bisa berbeda.
Masalah gangguan irama jantung pada wanita dapat menurunkan kualitas hidup, kemungkinan stroke lebih tinggi, dan efek lebih buruk daripada pria.
Kendati demikian, penderita gangguan irama jantung wanita yang mendapatkan pengobatan tepat, harapan hidupnya lebih tinggi daripada penderita pria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.