KOMPAS.com – Secara fisiologis seorang ibu yang hamil dan melahirkan pasti dapat memperoduksi air susu ibu (ASI) untuk sang anak.
Produksi ASI tersebut secara alami dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi masing-masing.
Jika terjadi ketidaksesuaian seperti volumenya berkurang dan tingkat kekentalannya menurun, pasti ada penyebabnya.
Baca juga: 13 Makanan yang Bisa Jadi Booster ASI Bagi Ibu Menyusui
Beberapa hal yang bisa jadi penyebab ASI tidak lancar, yakni:
Untuk menjamin kebutuhan nutrisi bagi bayi, para orangtua sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau bidan jika mengalami kendala produksi ASI bermasalah.
Salah satu hal yang sangat mungkin akan disarankan, yakni bagi para ibu untuk memperbaiki pola makan atau mengonsumsi sejumlah tanaman untuk pelancar ASI.
Terkait tanaman untuk pelancar ASI sendiri, ada cukup banyak pilihan yang tersedia di sekitar kita.
Balai Besar Penelitian dan Pengambangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turut memberikan referensinya.
Berikut ini sejumlah tanaman yang terbukti bermanfaat untuk pelancar ASI, melansir Buku Tanaman untuk Pelancar ASI di Sekitar Kita (2015) karya Elok Widayanti, MSi terbitan B2P2TOOT Tawangmangu, Karanganyar:
1. Bayam merah
Bayam merah dengan nama latin Amaranthus hybridus L. memiliki kandungan kimia , antara lain:
Selain itu, bayam merah juga mengandung banyak serat dan di dalam daunnya terdapat karotein, klorofil, dan saponon.
Sementara, pada batangnya ditemukan alkaloid, flavonoid, dan polifenol.
Oleh karena kandungannya tersebut, bayam merah dianggap memiliki manfaat, sebagai berikut:
Baca juga: Mitos atau Fakta, Makan Kangkung Sebabkan Kantuk?
2. Bangun-bangun
Bangun-bangun dengan nama latin Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng
terbukti mengandung saponin, flavonoid, polifenol, yang dapat meningkatkan hormon-hormon menyusui, seperti prolactin dan oksitosin.
Bangun-bangun juga mengandung zat besi dan karotenoid.
Oleh karena kandungan kimia itu, tanaman bangun-bangun dianggap memiliki manfaat sebagai berikut:
3. Daun katuk
Daun katuk dengan nama latin Sauropus androgynous (L.) Merr terbukti banyak mengandung karoten yang cukup tinggi, α-tokoferol 426 mg/kg, dan asam askorbat 244 mg/100 g daun.
Dengan kandungan kimia tersebut, daun katuk dianggap memiliki manfaat, sebagai berikut:
Daun singkong atau ubi kayu yang memiliki nama latin Manihot esculenta Crantz terbukti mengandung banyak senyawa, seperti:
Dengan kandungan nutrisi tersebut, daun singkong pun dianggap memiliki manfaat berikut ini:
5. Kacang hijau
Kacang hijau dapat tumbuh hampir di seluruh tempat di Indonesia, baik di dataran rendah hingga daerah dengan ketinggian 500 mdpl.
Setelah diteliti, tanaman dengan nama latin Phaseolus radiates L. terbukti banyak mengandung zat gizi baik sebagai berikut:
Dengan kandungan nutrisi tersebut, kacang hijau pun dianggap memiliki beragam manfaat, di antaranya:
6. Kelor
Kelor dengan nama latin Moringa oliefera Lamk. pada umumnya tumbuh subur dari dataran rendah sampai ketinggian 700 mdpl.
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada berbagai jenis tanah kecuali tanah berlempung berat dan menyukai pH tanah netral sampai sedikit asam.
Setelah diteliti, daun kelor terbukti mengandung zat gizi, sebagai berikut:
Analisis elemen menunjukkan kandungan kalsium dan besi yang cukup, berturut-turut sebesar 2007,67 dan 26,34 mg/100 g daun kering.
Daun kelor juga kaya akan senyawa alami antioksidan, seperti:
Dengan kandungan kimia tersebut, daun kelor dianggap memiliki manfaat sebagai berikut:
7. Pare
Pare yang memiliki nama latin Momordica charantia L., banyak terdapat di daerah tropika.
Tanaman ini bisa tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah kosong, tegalan, maupun dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan pada pagar untuk diambil buahnya.
Tanaman ini tidak memerlikan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh subur di tempat yang agak terlindungi.
Setelah diteliti, pare memiliki kandungan kimia, sebagai berikut:
Dengan kandungan tersebut, pare pun dianggap memiliki sejumlah manfaat berikut:
Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini 21 Manfaat Kesehatan Konsumsi Pare
8. Pepaya
Tanaman dengan nama Carica papaya L. ini dapat tumbuh di hampir semua benua di wilayah tropis dan sub tropis.
Di Indonesia, pepata dapat tumbuh baik pada ketinggian tempat 100-1.400 mdpl, pada daerah dengan iklim sedang sampai basah (curah hujan 2.000-3.000 mm).
Setelah diteliti, buah pepaya mengandung banyak senyawa sebagai berikut:
Getah yang terkandung dalam setiap bagian tanaman pepaya bahkan mengandung sejumlah enzim (esterase, protease), dan enzim yang paling banyak terkandung adalah papain (enzim proteolitik) dan kimopapain.
Dengan kandungan nutrisi tersebut, buah pepaya akhirnya dianggap memiliki manfaat sebagai berikut: