Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Jenis Tanaman untuk Pelancar ASI yang Mudah Ditemui

Kompas.com - 18/04/2020, 13:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Secara fisiologis seorang ibu yang hamil dan melahirkan pasti dapat memperoduksi air susu ibu (ASI) untuk sang anak.

Produksi ASI tersebut secara alami dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi masing-masing.

Jika terjadi ketidaksesuaian seperti volumenya berkurang dan tingkat kekentalannya menurun, pasti ada penyebabnya.

Baca juga: 13 Makanan yang Bisa Jadi Booster ASI Bagi Ibu Menyusui

Beberapa hal yang bisa jadi penyebab ASI tidak lancar, yakni:

  • Ibu kurang istirahat
  • Ibu berdiet sehingga nutrisinya menjadi kurang
  • Pilihan cara KB (keluarga berencana) yang salah
  • Ibu mengalami stress
  • Ibu merokok
  • Bisa juga karena mencampur susu formula pada bayi

Untuk menjamin kebutuhan nutrisi bagi bayi, para orangtua sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau bidan jika mengalami kendala produksi ASI bermasalah.

Salah satu hal yang sangat mungkin akan disarankan, yakni bagi para ibu untuk memperbaiki pola makan atau mengonsumsi sejumlah tanaman untuk pelancar ASI.

Terkait tanaman untuk pelancar ASI sendiri, ada cukup banyak pilihan yang tersedia di sekitar kita.

Balai Besar Penelitian dan Pengambangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turut memberikan referensinya.

Berikut ini sejumlah tanaman yang terbukti bermanfaat untuk pelancar ASI, melansir Buku Tanaman untuk Pelancar ASI di Sekitar Kita (2015) karya Elok Widayanti, MSi terbitan B2P2TOOT Tawangmangu, Karanganyar:

1. Bayam merah

Bayam merah dengan nama latin Amaranthus hybridus L. memiliki kandungan kimia , antara lain:

  • Protein
  • Lemak
  • Karbohidrat
  • Kalsium
  • Fosfot
  • Besi
  • Vitamin A
  • Vitamin B
  • Vitamin C
  • Air

Selain itu, bayam merah juga mengandung banyak serat dan di dalam daunnya terdapat karotein, klorofil, dan saponon.

Sementara, pada batangnya ditemukan alkaloid, flavonoid, dan polifenol.

Oleh karena kandungannya tersebut, bayam merah dianggap memiliki manfaat, sebagai berikut:

  • Dapat meningkatkan kerja ginjal dan bersihkan darah sehabis bersalin
  • Membantu mengobati anemia
  • Membantu mengobati disentri
  • Memperkuat akar rambut
  • Memperlancar ASI

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makan Kangkung Sebabkan Kantuk?

2. Bangun-bangun

Ilustrasi Tanaman Bangun-bangunKompas.com Ilustrasi Tanaman Bangun-bangun

Bangun-bangun dengan nama latin Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng
terbukti mengandung saponin, flavonoid, polifenol, yang dapat meningkatkan hormon-hormon menyusui, seperti prolactin dan oksitosin.

Bangun-bangun juga mengandung zat besi dan karotenoid.

Oleh karena kandungan kimia itu, tanaman bangun-bangun dianggap memiliki manfaat sebagai berikut:

  • Pelancar ASI
  • Mengobati luka
  • Demam dan sakit kepala
  • Asma dan batuk

3. Daun katuk

Ilustrasi daun katuk Ilustrasi daun katuk

Daun katuk dengan nama latin Sauropus androgynous (L.) Merr terbukti banyak mengandung karoten yang cukup tinggi, α-tokoferol 426 mg/kg, dan asam askorbat 244 mg/100 g daun.

Dengan kandungan kimia tersebut, daun katuk dianggap memiliki manfaat, sebagai berikut:

  • Pelancar ASI
  • Pelangsing

4. Daun singkong

Daun singkong atau ubi kayu yang memiliki nama latin Manihot esculenta Crantz terbukti mengandung banyak senyawa, seperti:

  • Vitamin A
  • Vitamin B17
  • Vitamin C
  • Kalsium
  • Fosfor
  • Protein
  • Lemak
  • Hidrat arang
  • Zat besi
  • Asam amino
  • Asam Glutamik
  • Fenilalanin
  • Tirosin
  • Triptofan

Dengan kandungan nutrisi tersebut, daun singkong pun dianggap memiliki manfaat berikut ini:

  • Mengatasi rematik
  • Mengobati sakit kepala
  • Mengobati diare
  • Mencerdaskan otak
  • Memperbanyak produksi ASI

5. Kacang hijau

Ilustrasi kacang hijau.SHUTTERSTOCK Ilustrasi kacang hijau.

Kacang hijau dapat tumbuh hampir di seluruh tempat di Indonesia, baik di dataran rendah hingga daerah dengan ketinggian 500 mdpl.

Setelah diteliti, tanaman dengan nama latin Phaseolus radiates L. terbukti banyak mengandung zat gizi baik sebagai berikut:

  • Protein
  • Mineral
  • Kalsium
  • Fosfor
  • Lemak
  • Vitamin B1 (tiamin)
  • Vitamin B2 (riboflavin)

Dengan kandungan nutrisi tersebut, kacang hijau pun dianggap memiliki beragam manfaat, di antaranya:

  • Antioksidan yang terkandung di dalamnya dapat membantu memperlambat proses penuaan dan mencegah penyebaran sel kanker
  • Kandungan vitamin E membantu meningkatkan kesuburan
  • Sangat baik untuk menjaga keasaman lambung dan memperlancar pencernaan karena bersifat alkalis (basa)
  • Untuk kecantikan, yakni membantu meremajakan dan menghaluskan kulit, menghilangkan noda-noda hitam pada wajah, menyembuhkan jerawat, menyuburkan rambut dan melaningkan tubuh
  • Memperbanyak ASI

6. Kelor

Ilustrasi daun kelorshutterstock Ilustrasi daun kelor

Kelor dengan nama latin Moringa oliefera Lamk. pada umumnya tumbuh subur dari dataran rendah sampai ketinggian 700 mdpl.

Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada berbagai jenis tanah kecuali tanah berlempung berat dan menyukai pH tanah netral sampai sedikit asam.

Setelah diteliti, daun kelor terbukti mengandung zat gizi, sebagai berikut:

  • 20,51 persen protein
  • 19,25 persen fiber
  • 2,63 persen lemak
  • 43,78 persen karbohidrat

Analisis elemen menunjukkan kandungan kalsium dan besi yang cukup, berturut-turut sebesar 2007,67 dan 26,34 mg/100 g daun kering.

Daun kelor juga kaya akan senyawa alami antioksidan, seperti:

  • β-karoten
  • Vitamin C
  • Kalsium
  • Potasium

Dengan kandungan kimia tersebut, daun kelor dianggap memiliki manfaat sebagai berikut:

  • Meningkatkan produksi ASI
  • Mecegah anemia
  • Menurunkan kadar gula darah
  • Mengatasi rematik
  • Mengatasi pegal linu, encok, dan pereda nyeri

7. Pare

Ilustrasi pareKompas.com Ilustrasi pare

Pare yang memiliki nama latin Momordica charantia L., banyak terdapat di daerah tropika.

Tanaman ini bisa tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah kosong, tegalan, maupun dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan pada pagar untuk diambil buahnya.

Tanaman ini tidak memerlikan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh subur di tempat yang agak terlindungi.

Setelah diteliti, pare memiliki kandungan kimia, sebagai berikut:

  • Senyawa alkaloid
  • Triterpenoid
  • Saponin
  • Flavonoid diduga dapat bersifat toksik pada kadar tertentu

Dengan kandungan tersebut, pare pun dianggap memiliki sejumlah manfaat berikut:

  • Penambah nafsu makan
  • Pelancar ASI
  • Obat sariawan
  • Obat perut kembung
  • Penurun gula darah
  • Bijinya didgunakan sebagai obat luar (luka)
  • Daun sebagai obat cacing
  • Peluruh haid
  • Penurun panas

Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini 21 Manfaat Kesehatan Konsumsi Pare

8. Pepaya

Buah pepayahealthyfoodstar.com Buah pepaya

Tanaman dengan nama Carica papaya L. ini dapat tumbuh di hampir semua benua di wilayah tropis dan sub tropis.

Di Indonesia, pepata dapat tumbuh baik pada ketinggian tempat 100-1.400 mdpl, pada daerah dengan iklim sedang sampai basah (curah hujan 2.000-3.000 mm).

Setelah diteliti, buah pepaya mengandung banyak senyawa sebagai berikut:

  • Protein
  • Gula
  • Vitamin A dan vitamin B (thiamin, riboflavin)
  • Vitamin C (asam askorbat)
  • Vitamin D
  • Asam folat
  • Karotenoid
  • Karbohidrat (fluktosa, glukosa, manitol, xylitol)
  • Minak atsiri

Getah yang terkandung dalam setiap bagian tanaman pepaya bahkan mengandung sejumlah enzim (esterase, protease), dan enzim yang paling banyak terkandung adalah papain (enzim proteolitik) dan kimopapain.

Dengan kandungan nutrisi tersebut, buah pepaya akhirnya dianggap memiliki manfaat sebagai berikut:

  • Pelancar pencernaan
  • Membantu pengobatan demam berdarah
  • Penambah nafsu makan
  • Pelancar ASI
  • Membantu pengobatan jerawat
  • Membantu pengobatan nyeri haid
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau