KOMPAS.com - Banyak orang beranggapan menstruasi atau haid terlambat karena hamil.
Padahal, banyak faktor yang membuat menstruasi seorang perempuan terlambat atau mundur dari jadwal yang semestinya.
Melansir Medical News Today, indung telur melepaskan sel telur melalui ovulasi.
Proses ovulasi umumnya terjadi setiap 28 hari. Jika tidak ada sperma yang membuahi sel telur, perempuan bisa mengalami menstruasi.
Baca juga: 8 Tanda-tanda Awal Kehamilan, Tak Hanya Telat Haid dan Mual
Rentang toleransi waktu maju atau mundur haid wanita biasanya selama lima hari.
Namun, beberapa kondisi bisa mendasari mengapa haid terlambat.
Melansir berbagai sumber, berikut penyebab wanita terlambat haid tapi tidak hamil:
Berat badan naik atau turun secara drastis dapat menyebabkan hormon tidak stabil.
Ketidakstabilan hormon ini dapat membuat wanita terlambat datang haid atau tidak haid sama sekali.
Namun, umumnya perubahan siklus menstruasi tersebut tidak menetap dan bisa kembali normal seiring stabilnya kadar hormon.
Baca juga: Seberapa Efektif Koyo Nyeri Haid Meredakan Kram Datang Bulan?
Olahraga yang berlebihan misalkan latihan maraton atau triathlon dapat memicu stres fisik.
Kondisi ini juga dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengendalikan menstruasi.
Jika Anda merasa latihan fisik atau sesi olahraga terlalu berat, coba konsultasikan dengan dokter Anda.
Kondisi stres yang ekstrem misalkan karena perceraian, kematian, atau bencana dapat mengganggu keseimbangan hormon.
Stres dapat menyebabkan haid wanita terlambat, tidak teratur, atau disertai nyeri dan rasa tidak nyaman yang hebat.
Kondisi ini dikenal sebagai hipotalamus amenore. Sebagai informasi, hipotalamus atau area yang mengendalikan hormon menstruasi sangat dipengaruhi stres.
Baca juga: Sedang Program Kehamilan? Cek Masa Subur setelah Haid
Gejala PCOS adalah menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebihan di area yang tidak semestinya, muncul kista pada ovarium, dan infertilitas.
Penderita PCOS biasanya mengalami haid setiap dua minggu, atau bisa setiap tiga bulan bahkan hanya setahun sekali.
Efek samping mengonsumsi obat KB adalah membuat hormon estrogen jadi rendah.
Kondisi ini terkadang membuat haid terlambat atau tidak menstruasi sama sekali.
Beberapa keluhan efek samping obat KB ini banyak dilaporkan dari IUD hormonal, implan, atau KB suntik.
Jika Anda sudah berhenti mengunakan obat pengontrol kehamilan, siklus hadi butuh satu hingga tiga bulan untuk kembali normal.
Baca juga: Haid Pertama pada Remaja, Apa Saja yang Normal dan Tidak?
Kelenjar tiroid yang terletak di leher, mengatur kinerja metabolisme tubuh.
Kelenjar tiroid yang tidak aktif atau terlalu aktif dapat memengaruhi produksi hormon dan berimbas pada haid.
Gangguan hormonal dapat menyebabkan penyakit diabetes, sel telur gagal matang, sampai menurunkan produksi hormon yang menujang kinerja organ reproduksi.
Disfungsi tiroid ini bisa ditandai gejala kelelahan serta berat badan naik atau turun secara drastis.
Untuk memastikan kesehatan kelenjar tiroid, dokter akan melakukan pemeriksaan lewat tes darah.
Penggunaan beberapa jenis obat juga dapat berimbas pada siklus mestruasi.
Beberapa obat yang dapat menyebabkan haid terlambat di antaranya obat antinyeri, obat untuk mencegah pembekuan darah, sampai ibuprofen.
Baca juga: Susah Tidur Saat Haid, Begini Posisi Tidur untuk Kurangi Nyeri Haid
Penyakit ini biasanya disebabkan infeksi klamidia atau gonore yang tidak diobati.
Fibroid uterus adalah pertumbuhan sel tidak normal di rahim.
Kondisi ini menyebabkan haid bisa sangat nyeri atau haid lama dan tidak teratur.
Selain terlambat haid, gejala lain fibroid uterus adalah nyeri panggul, sering buang air kecil, dan sembelit.
Baca juga: Rutin Bercinta Setiap Minggu Bisa Menunda Menopause, Kok Bisa?
Saat wanita di bawah usia 40 tahun tidak memiliki hormon yang memadai, mereka bisa mengalami menopause dini.
Selain sering terlambat haid, gejala lain menopause dini di antaranya berkeringat di malam hari dan vagina terasa kering.
Jika Anda terlambat haid atau tidak haid tiga bulan berturut-turut padahal tidak hamil, adabaiknya Anda berkonsultasi ke dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.