Beberapa gejala serangan jantung antara lain timbul rasa nyeri, ada rasa tertekan di dada atau lengan, demam, muntah-muntah, dan jantung berdebar tidak teratur.
Baca juga: 3 Ciri-ciri Penyakit Jantung pada Wanita, Selain Nyeri Dada
Penyakit Sudden Arrhythmia Death Syndrome (SADS) merupakan kelainan jantung yang jadi penyebab kematian mendadak pada anak muda.
Kelainan yang terjadi karena faktor keturunan ini membuat dinding otot jantung seseorang menebal.
Otot jantung yang menebal dapat mengganggu sistem kelistrikan jantung.
Akibatnya, detak jantung tidak teratur dan dapat berujung kematian.
Kelainan jantung lainnya adalah arteri jantung tidak normal. Saat beraktivitas berat, arteri dapat menjadi padat sehingga mengganggu aliran darah ke jantung.
Orang yang mengalami gangguan jantung ini merasakan gejala detak jantung lebih cepat dan kacau. Terkadang sampai pingsan.
Seperti beberapa kasus kelainan jantung genetik, SADS juga kerap tidak terdeteksi.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami nyeri di bagian dada dan keluarga punya riwayat penyakit jantung, segera konsultasikan kondisi kesehatan Anda kepada dokter.
Baca juga: Aritmia (Gangguan Irama Jantung): Jenis, Gejala, Penyebab
Gangguan tidur apnea (sleep apnea) dapat menyebabkan orang meninggal dunia saat tidur.
Sleep apnea terjadi ketika seseorang berhenti bernapas saat tidur selama sepuluh detik, berulang hingga lima kali dalam satu jam.
Saat gangguan ini bertambah parah, tubuh bisa gagal bernapas, mengganggu kinerja jantung, dan berujung pada kematian.
Gangguan tidur apnea risikonya bisa meningkat pada orang yang obesitas dan punya riwayat penyakit jantung.
Penyakit ini bisa dideteksi dengan mengamati gejalanya, seperti kelelahan, mendengkur, sering mengantuk di siang hari, atau nyeri dada saat tidur.
Baca juga: Susah Tidur di Malam Hari Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa?