Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Seseorang Bisa Meninggal Saat Tidur

Kompas.com - 21/04/2020, 20:08 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Saat sedang tertidur, seseorang bisa meninggal dunia karena berbagai penyebab.

Kematian mendadak saat tertidur tersebut jamak membuat syok sekaligus menyisakan kesedihan mendalam bagi orang di sekitarnya.

Dari beberapa kejadian, sebelum orang meninggal saat tidur, kondisi mereka baik-baik saja atau tidak menunjukkan gejala sakit.

Namun, di balik kondisi tersebut biasanya biasanya ada gejala penyakit tertentu yang dapat menyebabkan seseorang meninggal saat tidur.

Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan

Gejala itu kerap tidak dirasakan oleh pengidapnya. Melansir berbagai sumber, berikut beberapa penyebab seseorang bisa meninggal saat tidur:

1. Jantung berhenti mendadak

Jantung berhenti mendadak (sudden cardiac arrest) adalah kondisi saat jantung tiba-tiba berhenti berdetak.

Jantung bisa berhenti mendadak karena kelainan dan disfungsi pada sinyal elektrik yang mengatur detak jantung.

Dalam kondisi ini, jantung berhenti memompa darah ke seluruh bagian tubuh.

Jika tidak segera ditangani, jantung berhenti mendadak dapat menyebabkan kematian.

Jantung berhenti mendadak bisa disebabkan hipertensi, kadar kolesterol tinggi, diabetes, serta faktor genetik.

Gejala jantung berhenti mendadak bisa dikenali lewat tanda nyeri dada, sering pingsan tanpa penyebab yang jelas, serta faktor keturunan.

Baca juga: 7 Beda Penyakit Jantung pada Wanita dan Pria

2. Serangan jantung

Serangan jantung dapat terjadi karena aliran darah ke otot-otot jantung terhambat.

Akibatnya, jantung tidak mendapatkan pasokan oksigen dari darah.

Dalam beberapa kasus, jantung masih tetap berdetak tapi otot-otot yang tidak mendapatkan oksigen akan mengalami kerusakan.

Umumnya serangan jantung disebabkan penyakit jantung koroner.

Beberapa gejala serangan jantung antara lain timbul rasa nyeri, ada rasa tertekan di dada atau lengan, demam, muntah-muntah, dan jantung berdebar tidak teratur.

Baca juga: 3 Ciri-ciri Penyakit Jantung pada Wanita, Selain Nyeri Dada

3. Sudden Arrhythmia Death Syndrome (SADS)

Ilustrasi jantungyodiyim Ilustrasi jantung
Penyakit Sudden Arrhythmia Death Syndrome (SADS) merupakan kelainan jantung yang jadi penyebab kematian mendadak pada anak muda.

Kelainan yang terjadi karena faktor keturunan ini membuat dinding otot jantung seseorang menebal.

Otot jantung yang menebal dapat mengganggu sistem kelistrikan jantung.

Akibatnya, detak jantung tidak teratur dan dapat berujung kematian.

Kelainan jantung lainnya adalah arteri jantung tidak normal. Saat beraktivitas berat, arteri dapat menjadi padat sehingga mengganggu aliran darah ke jantung.

Orang yang mengalami gangguan jantung ini merasakan gejala detak jantung lebih cepat dan kacau. Terkadang sampai pingsan.

Seperti beberapa kasus kelainan jantung genetik, SADS juga kerap tidak terdeteksi.

Oleh karena itu, jika Anda mengalami nyeri di bagian dada dan keluarga punya riwayat penyakit jantung, segera konsultasikan kondisi kesehatan Anda kepada dokter.

Baca juga: Aritmia (Gangguan Irama Jantung): Jenis, Gejala, Penyebab

4. Sleep apnea

Gangguan tidur apnea (sleep apnea) dapat menyebabkan orang meninggal dunia saat tidur.

Sleep apnea terjadi ketika seseorang berhenti bernapas saat tidur selama sepuluh detik, berulang hingga lima kali dalam satu jam.

Saat gangguan ini bertambah parah, tubuh bisa gagal bernapas, mengganggu kinerja jantung, dan berujung pada kematian.

Gangguan tidur apnea risikonya bisa meningkat pada orang yang obesitas dan punya riwayat penyakit jantung.

Penyakit ini bisa dideteksi dengan mengamati gejalanya, seperti kelelahan, mendengkur, sering mengantuk di siang hari, atau nyeri dada saat tidur.

Baca juga: Susah Tidur di Malam Hari Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa?

5. Penggumpalan darah

Ilustrasi trombosis atau penggumpalan darah. Ilustrasi trombosis atau penggumpalan darah.
Penggumpalan darah biasanya tidak membahayakan kesehatan, karena gumpalan ini dapat terurai dengan sendirinya atau dengan bantuan pengobatan.

Akan tetapi, gumpalan darah yang cukup besar dapat menghalangi aliran darah.

Jika aliran yang terblokir adalah pembuluh utama yang memompa darah menuju otak atau jantung, penggumpalan darah bisa membuat seseorang meninggal saat tidur.

Penggumpalan darah yang cukup parah dapat terjadi karena ada trauma seperti luka yang cukup serius, kulit yang tergores, atau darah yang mengental.

Gejala yang tampak biasanya terjadi pembengkakan, kulit pucat, timbul rasa sakit, dan napas yang memburu.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Detak Jantung Cepat

6. Keracunan karbon monoksida

Kematian mendadak saat tidur bisa disebabkan faktor eksternal, seperti keracunan gas karbon monoksida.

Karbon monoksida adalah gas tidak berwarna atau berbau yang dihasilkan bahan-bahan rumah tangga seperti kompor, panggangan, pemanas air, atau mobil yang menyala.

Jika gas tersebut terkumpul dan terjebak dalam ruangan yang tertutup, orang yang menghirup udara yang telah terkontaminasi karbon monoksida bisa meninggal.

Beberapa kasus keracunan karbon monoksida terjadi karena pemilik rumah tertidur dan lupa mematikan kompor, atau mesin mobil yang sedang dipanaskan di garasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau