Studi yang diterbitkan di Computers In Human Behavior pada 2016 menemukan, aktivitas sederhana seperti berbagi foto atau gambar di media sosial dapat membuat seseorang tidak merasa terisolasi.
Sedangkan berbagi video yang tidak mengandung konten yang berbahaya di TikTok, disebut dapat mengatasi emosi.
Di tengah pandemi, tingkat stres dan kegelisahan banyak orang meningkat pesat karena kondisi masa depan yang tidak menentu ditambah berita duka setiap saat.
Kekurangan sistem pendukung sosial ini dapat ditambal dengan kehadiran media sosial dan berbagai challenge-nya.
"Komunitas digital dapat membantu kita tidak merasa sendirian dalam menghadapi krisis global ini," jelas McBain.
Baca juga: Awas, Kesepian Picu Kematian Dini, Begini Cara Mengatasinya
Jika merasa tak tertarik mengikuti berbagai challenge yang terkadang rumit dan menyita waktu, Dr. Klapow menyarankan Anda tetap berbagi di media sosial.
Anda bisa membagikan aktivitas remeh-temeh keseharian, memamerkan masakan, atau berbagi gambar tanaman dan hewan peliharaan di media sosial untuk menjaga kesehatan mental.
Sedangkan, partisipasi mengikuti tantangan di Instagram atau sekadar lucu-lucuan di Twitter juga dapat mengangkat semangat Anda di masa pandemi.
"Humor dapat membantu kita merasa lebih terhubung secara emosional. Selain itu, seru-seruan di media sosial juga bisa membuat kita tidak sendirian," imbuh McBain.
Kendati bisa menguntungkan kesehatan mental, Anda tetap perlu bijak mengonsumsi media sosial.
Ahli menyebut, terlalu banyak menyimak unggahan orang lain di media sosial membuat Anda terlepas dari dunia sekitar. Salah-salah, Anda bisa jatuh dalam depresi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.