Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajal Challenge Viral saat Pandemi Corona Baik untuk Kesehatan Mental

Kompas.com - 26/04/2020, 10:10 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber WHO,Bustle

KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang berdampak besar bagi kehidupan banyak orang di seluruh dunia rentan menimbulkan stres.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), wajar jika Anda merasa sedih, stres, bingung, takut, atau marah menghadapi krisis kesehatan global ini.

Untuk melindungi diri agar tidak tertular penyakit Covid-19 dan menjaga kesehatan mental, ada beberapa saran yang dianjurkan WHO.

Di antaranya tetap tinggal di rumah, menjaga gaya hidup sehat dan pola makan seimbang, cukup tidur, berolahraga teratur, dan menjaga kontak sosial lewat telepon atau gawai.

Baca juga: Stres saat Pandemi Corona Sebabkan Doyan Ngemil, Kok Bisa?

Di tengah anjuran tinggal di rumah selama pandemi corona, banyak orang mengikuti challenge atau tantangan di media sosial sebagai aktivitas waktu senggang.

Ada yang mengikuti tantangan "Until Tomorrow", "Pillow Challange", "Pass the Brush Challenge", membuat kopi Dalgona, menggarap kuis, sampai yang terbaru menyusun meses di atas roti tawar.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

“A Queen is never late; everyone else is simply early.” ???? #pillowchallenge

A post shared by Anne Hathaway (@annehathaway) on Apr 22, 2020 at 7:52am PDT

Kendati sekilas terlihat sederhana, beragam tantangan kreatif yang menggerakkan pengguna media sosial untuk menjajal tantangan sejenis tersebut baik untuk kesehatan mental.

"Banyak orang merasa kesepian dan terisolasi selama tinggal di rumah saat pandemi global ini," jelas psikolog Heidi McBain kepada Bustle (24/4/2020).

Menurut McBain, komunitas digital yang menghubungkan satu orang dengan yang lain lewat dunia maya dapat membuat seseorang tetap merasa terhubung.

Beragam aktivitas media sosial kolektif baik menggunakan platform konferensi video, atau sekadar mencari foto lama dan mengunggah di situs berbagi foto dan video, dapat berdampak positif bagi kesehatan mental.

"Komunitas digital dapat menjadi jembatan untuk mengatasi kesenjangan hubungan sosial yang dibutuhkan selama jaga jarak dan terisolasi di masa pandemi," jelas psikolog klinis Dr. Joshua Klapow Ph.D.

Komunitas digital tersebut menawarkan cara alternatif berkelompok yang merupakan fitrah manusia.

Baca juga: Ciri-ciri Stres Menghadapi Wabah Virus Corona

Studi menunjukkan, kesepian dapat berbahaya bagi kesehatan mental maupun fisik.

Penelitian yang melibatkan 15.000 orang pada 2017 mengungkapkan, wanita yang kesepian rentan tertekan, cemas, merokok, dan lebih sering ke dokter.

Dengan membuat orang rentan kesepian terhubung lewat media sosial atau platform dunia maya, mereka jadi bisa terhubung dengan orang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau