Sementara, di akhir pekan, para orang dewasa muda ini banyak yang tidur hingga siang hari.
Istilahnya, mereka tengah “balas dendam”. Hutang tidur yang dibiarkan menumpuk sepanjang minggu akibat kerja, dibayarkan dalam satu hari di akhir pekan.
Cara membayar hutang tidur tersebut diketahui banyak dilakukan oleh para karyawan swasta yang aktivitasnya sangat padat sepanjang minggu.
Baca juga: 4 Tips Tidur Siang yang Baik untuk Jaga Daya Tahan Tubuh
Istilah yang sering digunakan, kerja “berangkat subuh, pulang malam”. Waktu untuk tidur normalpun kurang dari 6 jam per hari.
Jika kebutuhan tidur orang dewasa 8 jam/hari, maka ada 2 jam hutang tidur per hari. Artinya, dalam seminggu (5 hari kerja), ada 10 jam hutang tidur. Hutang inilah yang dibayar pada akhir pekan.
Pola tidur tersebut berbeda dengan orang dewasa lain yang banyak beraktivitas pada malam hari, seperti artis, satpam, atau sopir taksi.
Pekerjaan yang dikerjakan pada malam hari menyebabkan mereka tidur pagi hingga siang hari.
Sementara, pada siang hingga malam atau bahkan dini hari, mereka bekerja kembali. Setelah bekerja, mereka akan tidur lagi hingga siang, dan seterusnya.
Pola tidur mereka mirip “kelelawar”. Namun, gaya hidup yang salah apalagi dengan tekanan kerja sehari-hari, membuat mereka mereka rentan terserang insomnia dan berbagai gangguan tidur lainnya.
Padahal kekurangan tidur ini dapat merugikan tubuh.
Baca juga: 5 Penyebab Telapak Kaki Sakit Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari
Kurang tidur dapat menyebabkan penurunkan daya tahan tubuh.
Selain itu, kurang tidur juga mengakibatkan penurunkan kemampuan mental, kemampuan otak, dan kreativitas untuk menggunakan data hapalan.
Penurunkan kemampuan otak tersebut secara otomatis akan menurunkan produktivitas kerja.
Secara psikologis, seseorang yang kurang tidur cenderung mengalami gangguan stabilitas emosional.
Orang pun akan mudah marah, kecewa, sedih, dan tidak bergairah seperti lemah, letih, lesu.