Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/05/2020, 20:17 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber Healthline,

Sebagai informasi, kacang jenis almond adalah salah satu makanan laktogenik paling jamak digunakan di seluruh penjuru dunia.

Namun, ibu menyusui juga bisa menikmati kacang lain selain almond. Bisa dengan kacang tanah, mede, kacang Arab, dan sebagainya.

Baca juga: Apakah Ibu Menyusui Boleh Minum Kopi?

3. Buncis, legum, kedelai

Buncis, legum, dan jenis kacang-kacangan lain merupakan sumber protein, vitamin, dan fitoestrogen yang baik dikonsumsi ibu menyusui.

Meskipun buncis dan legum adalah sumber kacang-kacangan yang cukup populer, ibu menyusui juga boleh makan produk kedelai.

Kedelai memiliki kandungan fitoestrogen tertinggi dari semua jenis kacang-kacangan.

4. Jamur

jamur shiitakeshutterstock.com jamur shiitake
Tidak semua jenis jamur dianggap laktogenik sebagai ASI booster alami.

Namun, beberapa jenis jamur mengandung antioksidan betaglukan polisakarida yang dapat berkontribusi positif pada produksi ASI.

Beberapa jenisnya antara lain jamur reishi, shiitake, maitake, shimeji, dan tiram.

Jamur tersebut memiliki kandungan antioksidan tertinggi dalam keluarga jamur.

Baca juga: 5 Cara Menidurkan Bayi yang Susah Tidur

5. Bayam, katuk, kangkung, brokoli

Ilustrasi daun katuk Ilustrasi daun katuk
Mengonsumsi sayur-sayuran berdaun hijau tidak hanya meningkatkan produksi ASI.

Ibu menyusui juga bisa memetik manfaat kesehatan serta membantu kebiasaan makan yang baik untuk diikuti bayi.

Sayur pelancar ASI seperti bayam, kangkung, katuk, brokoli, dll mengandung fitoestrogen yang terbukti memiliki efek positif pada produksi susu.

Beberapa ibu menyusui khawatir, sayur penambah ASI seperti brokoli atau kol dapat membuat bayi rewel.

Namun, hal itu mitos. Sayuran berdaun hijau sebagian memang memproduksi gas. Namun, gas tersebut tidak dapat ditransfer ke ASI.

6. Wortel dan ubi

Ilustrasi wortel. Ilustrasi wortel.
Sayuran berakar merah seperti wortel dan ubi telah digunakan sebagai sayur penambah ASI di berbagai budaya sejak ratusan tahun silam.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com