KOMPAS.com - Pandemi corona menuntut anak-anak untuk tinggal di rumah dan belajar dari rumah.
Praktis, banyak anak-anak menghabiskan waktu di depan layar gawai seperti handphone (HP), televisi, tablet, komputer dll. atau berkutat dengan buku seharian.
Padahal, paparan gawai berlebihan dan berkutat dengan buku seharian rentan mengganggu kesehatan mata anak.
Baca juga: Orangtua, Ini Alasan Anak Sebaiknya di Rumah Saja saat Wabah Corona
Dokter spesialis mata anak Children's Hospital of Philadelphia AS, Ayesha Malik, OD menjelaskan, terlalu banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan bisa memicu mata minus atau rabun jauh pada anak.
Miopia atau mata minus adalah gangguan penglihatan pemicu mata seseorang tidak jelas saat melihat objek yang letaknya jauh.
Menurut Malik, saat berada di dalam ruangan, sebagian anak-anak cenderung menghabiskan waktu untuk memandang layar HP atau televisi.
"Paparan sinar matahari alami penting untuk kesehatan mata," jelas Malik.
Baca juga: 5 Cara Membantu Anak-anak Atasi Stres Selama Pandemi Virus Corona
Berdasarkan studi di jurnal Ophthalmology (2018), anak-anak yang menghabiskan waktu di dalam ruangan lebih berisiko mengalami mata minus.
Menurut ahli, anak-anak yang masa kanak-kanaknya cukup paparan sinar matahari dan sering beraktivitas di luar rumah, peluangnya mengalami mata minus jadi lebih rendah.
Tak hanya mata minus yang punya dampak permanen, efek terlalu banyak terpapar layar gawai pada mata anak-anak sebenarnya tidak jauh berbeda dari orang dewasa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.