Lain halnya dengan margarin yang bisa menaikkan kadar kolesterol jahat (LDL), di sisi lain juga menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.
Kendati tidak ada pilihan benar-benar sehat, para ahli menyarankan agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan, penggunaan kedua bahan ini baiknya tidak berlebihan.
Baca juga: Apa itu Lemak Baik dan Lemak Jahat?
Tubuh membutuhkan lemak dalam jumlah kecil agar tetap berfungsi optimal dan mampu menyerap nutrisi.
Lemak dalam jumlah ideal juga memberikan perasaan kenyang, sehingga orang tidak terus-menerus merasa lapar.
Bagi orang yang sedang mengelola penyakit jantung dan kolesterol tinggi, baiknya asupan kolesterol diminimalkan.
Mereka lebih dianjurkan mengonsumsi margarin daripada mentega. Namun ingat, batasi konsumsinya seminimal mungkin.
Baca juga: 7 Buah untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi
Tubuh setiap orang merespons lemak makanan dengan cara berbeda. Hal itu tergantung faktor genetik, status kesehatan, jenis kelamin, dan pola gizi masing-masing.
Opsi paling sehat antara mentega atau margarin adalah mempertimbangkan takaran setiap konsumsinya.
Selain itu, penting untuk tetap memilih jenis margarin atau mentega yang tawar (minim garam) dan rendah lemak.
Jika masih khawatir mengonsumsi margarin atau mentega, Anda disarankan menggantinya dengan minyak zaitun.
Minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh tunggal dan kaya antiosidan. Minyak ini dapat mengurangi kolesterol, mencegah peradangan, serta bisa mengontrol gula darah.
Alternatif yang lebih sehat dari minyak, mentega, dan margarin bisa menggunakan alpukat, saus apel, pure labu, yoghurt, atau kacang-kacangan.
Selain sehat, bahan makanan tersebut juga lebih berpotensi meningkatkan nilai gizi makanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.