Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Macam Gangguan Pencernaan dan Cara Mengobatinya

Kompas.com - Diperbarui 29/10/2022, 10:50 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Tak hanya itu, penderita tukak lambung biasanya juga mengalami pegal-pegal di punggung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.

Gejala tersebut dapat terjadi 2-3 jam setelah makan atau terjadi pada malam hari saat perut kosong.

Penyakit maag bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya yakni:

  • Infeksi bakteri Helicobacter pylori
  • Efek samping penggunaan obat-obatan non steroidal anti-inflammatory agents, seperti aspirin
  • Efek samping dari sering mengonsumsi makan-makanan tertentu seperti terlalu pedas

Cara mengobati sakit maag:

Gejala-gejala penyakit maag ringan bisa diobati dengan antacid. Sementara, jika penyakit maag disebabkan oleh bakteri H. pylori, pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian antibibiotik.

Baca juga: Macam Penyakit Usus Besar yang Memengaruhi Sistem Pencernaan

4. GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau refluks asam terjadi ketika asam lambung atau empedu mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan mulas dan gejala tidak nyaman lainnya.

Kebanyakan orang mengalami refluks asam dari waktu ke waktu, terutama setelah makan makanan pedas atau makanan berat. Namun, ketika refluks asam terjadi lebih dari dua kali seminggu, kondisi ini dianggap sebagai penyakit GERD.

Penyakit GERD sendiri memiliki potensi untuk menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Berikut ini beberapa gejala-gejala penyakit GERD:

  • Sensasi terbakar di dada (mulas) yang kadang-kadang bergerak ke tenggorokan
  • Rasa asam di bagian belakang mulut
  • Kesulitan menelan
  • Batuk kering
  • Tenggorokan sakit
  • Mual
  • Bersendawa
  • Memuntahkan makanan atau cairan asam
  • Merasakan benjolan di tenggorokan

Baca juga: 6 Manfaat Kurma untuk Kesehatan, Lindungi Jantung sampai Pencernaan

Cara mengobati GERD:

Untuk mengatasi gejala GERD, Anda mungkin akan disarankan dokter untuk mengonsumsi obat-obatan golongan berikut :

  • Antasida
  • H-2 receptor blockers, seperti cimetidine, famotidine, dan ranitidine
  • Proton pump inhibitors (PPIs), seperti lansoprazole dan omeprazole

Untuk mengonsumsi obat-obatan tersebut, Anda perlu berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.

Selain mengonsumsi beberapa obat di atas, Anda perlu juga melakukan perubahan gaya hidup agar GERD tak kambuh lagi.

Ini yang dianjurkan untuk mencegah penyakit GERD:

  • Menjaga berat badan ideal
  • Tidak merokok
  • Tidak berbaring atau tidur setidaknya dalam waktu 2 hingga 3 jam setelah makan
  • Mengurangi makanan atau minuman yang memicu asam lambung naik, seperti susu, makanan pedas dan berlemak, cokelat, mint, kopi, dan alkohol

Baca juga: 6 Cara Mudah Cegah Gangguan Pencernaan

5. Usus buntu

Radang usus buntu terjadi akibat adanya infeksi yang terjadi di organ usus buntu.

Gejala penyakit ini pada umumnya, yakni sakit perut bagian bawah sebelah kanan.

Radang usus buntu terjadi jika lubang yang menghubungkan usus buntu dengan usus besar tersumbat.

Penyumbatan ini bisa terjadi karena beberapa hal, seperti adanya lendir yang menebal atau masuknya benda keras.

Setelah itu, bakteri yang secara alami berada dalam usus buntu menginfeksi dinding usus buntu dan terjadilan radang usus buntu. 

Cara mengobati usus buntu:

Penanganan radang usus buntu pada umumnya memerlukan tindakan operasi.

Operasi dilakukan untuk memotong usus buntu dan menutup lubang bekas pemotong usus buntu.

Baca juga: 5 Cara Atasi Gas Berlebih di Pencernaan

6. Batu empedu

Batu empedu adalah potongan padat cairan pencernaan yang dapat terbentuk di kantong empedu.

Batu empedu bisa muncul sekecil sebutir pasir atau sebesar bola golf.

Orang mungkin memiliki satu batu empedu atau beberapa batu empedu secara bersamaan.

Ada dua jenis utama batu empedu yang mungkin terjadi, yakni batu empedu kolesterol dan batu empedu bilirubin.

Batu empedu kolesterol berwarna kuning dan sebagian besar terbuat dari kolesterol. Sedangkan, batu empedu bilirubin berwarna coklat gelap atau hitam dan mengandung bilirubin.

Bilirubin adalah bahan kimia yang dibuat tubuh saat memecah sel darah merah.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau