2. Nyeri haid sekunder
Selain nyeri haid primer, ada pula nyeri haid sekunder.
Pemakaian alat kontrasepsi IUD juga dapat menimbulkan nyeri haid pada sebagian orang. Nyeri haid sekunder lebih sering muncul pada usia 20-30 tahun.
Berikut ini ciri-ciri nyeri haid sekunder:
Pangobatan untuk nyeri haid primer dapat diberikan obat pereda nyeri yang banyak dijual bebas.
Melansir Buku Resep Hidup Sehat (2010) oleh Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt., parasetamol dan ibuprofen merupakan pilihan obat yang cukup aman untuk mengatasi nyeri haid.
Baca juga: 6 Cara Agar Hamil Anak Perempuan
Dua obat tersebut juga cukup aman untuk mengatasi sakit kepala, sakit payudara, dan lain-lain yang mungkin terjadi saat haid atau premenstrual syndrome (PMS).
Apabila penggunaan obat-obatan tersebut, nyeri haid ternyata tidak berkurang, para wanita alangkah baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat pereda nyeri yang lebih kuat atau solusi lainnya.
Nyeri haid juga diyakini akan berkurang, jika wanita melakukan beberapa tindakan berikut:
Baca juga: Mitos atau Fakta, Wanita Gemuk Susah Hamil?
Sementara itu, untuk nyeri haid sekunder, pereda nyeri kurang efektif dilakukan karena yang paling tepat adalah mengatasi kelainan yang mendasasinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.