Untuk itu penderita harus dengan sadar mengatur gaya hidupnya, termasuk:
4. Komplikasi mikrovaskular
Komplikasi mikrovaskular terutama terjadi pada penderita diabetes tipe 1.
Hiperglikemia yang persisten dan pembentukan protein yang terglikasi (termasuk HbA1c) menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi makin lemah dan rapuh dan terjadi penyumbatan pada pembuluh-pembuluh darah kecil.
Baca juga: 10 Penyebab Urine Keruh, Bisa Jadi Gejala Diabetes hingga Penyakit Ginjal
Hal inilah yang mendorong timbulnya komplikasi-komplikasi mikrovaskuler, antara lain:
Selain karena kondisi hiperglikemia, ketiga komplikasi ini juga dipengaruhi oleh faktor genetik.
Oleh sebab itu, dapat terjadi dua orang yang memiliki kondisi hiperglikemia sama, tapi berbeda risiko komplikasi mikrovaskularnya.
Namun demikian, faktor terkuat untuk perkembangan komplikasi mikrovaskular tetap
lama (durasi) dan tingkat keparahan diabetes.
Satu-satunya cara yang signifikan untuk mencegah atau memperlambat jalan perkembangan komplikasi mikrovaskular adalah dengan pengendalian kadar gula darah yang ketat.
Pengendalian intensif dengan menggunakan suntikan insulin multi-dosis atau dengan pompa insulin yang disertai dengan monitoring kadar gula darah mandiri dilaporkan dapat menurunkan risiko timbulnya komplikasi mikrovaskular sampai 60 persen.
Baca juga: 9 Buah yang Bagus untuk Penderita Diabetes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.