Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Kenapa Mengantuk Terus di Siang Hari

Kompas.com - 04/07/2020, 13:34 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Selalu mengantuk terutama di jam produktif bisa jadi kondisi yang sangat mengganggu.

Terutama saat Anda sedang butuh konsentrasi ekstra untuk merampungkan suatu tugas atau pekerjaan.

Seperti dilansir Verywell Health, seseorang dikatakan dalam kondisi selalu mengantuk yang tidak normal apabila:

  • Mengantuk sampai mengganggu aktivitas sehari-hari
  • Gampang tertidur saat membaca, menonton, atau duduk
  • Sering tidur siang dalam waktu lama
  • Kurang konsentrasi dan gampang lupa

Baca juga: 5 Alasan Kenapa Jadi Ngantuk setelah Makan

Melansir Web MD, sering mengantuk dan lelah umumnya dialami pekerja sif dengan waktu tidur berubah-ubah.

Sementara bagi sebagian orang yang waktu tidurnya teratur, penyebab mengantuk terus bisa karena beragam masalah tidur.

Berikut beberapa penyebab kenapa selalu mengantuk di luar jadwal tidur utama:

1. Kurang tidur

Penyebab mengantuk terus di siang hari yang paling umum adalah kurang tidur di malam hari.

Kurang tidur di malam hari bisa disebabkan jam tidur yang pendek, tidur tidak nyenyak, suasana tidur tak nyaman (lampu atau televisi menyala, gerah, dingin).

Selain itu, kebiasaan tidur yang buruk juga bisa disebabkan konsumsi kafein berlebihan atau minum alkohol terlalu dekat waktu tidur.

Segera atasi masalah kurang tidur ini agar tidak menimbulkan masalah kesehatan kronis, seperti diabetes, hipertensi, sampai penyakit jantung.

Baca juga: Bayar Utang Tidur di Akhir Pekan Rusak Kesehatan, Bagaimana Baiknya?

2. Sleep apnea

Ilustrasi penggunaan CPAP pada pasien sleep apneaCPAP Ilustrasi penggunaan CPAP pada pasien sleep apnea
Sleep apnea adalah kondisi saat penderitanya mengalami henti napas sampai puluhan kali saat tidur.

Kondisi ini dapat membuat penderitanya tiba-tiba terbangun dalam kondisi gagap bernapas.

Saking seringnya terbangun, beberapa penderita sleep apnea bisa terbangun dan tertidur kembali tanpa menyadari kualitas tidurnya memburuk.

Penurunan kualitas tidur ini bisa jadi penyebab kenapa sering mengantuk dan lelah di siang hari.

Penderita sleep apnea parah juga berisiko tertidur saat mengemudi.

Baca juga: Susah Tidur di Malam Hari Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa?

3. Narkolepsi

Narkolepsi adalah gangguan tidur karena masalah saraf yang bisa membuat penderitanya  tiba-tiba tertidur tanpa kenal waktu dan tempat.

Selain selalu mengantuk di siang hari, gejala khas narkolepsi adalah hilangnya kemampuan otot secara tiba-tiba.

Narkolepsi bisa dikendalikan dengan konsumsi obat-obatan seperti stimulan atau antidepresan.

4. Sindrom kelelahan kronis

ilustrasi kelelahan bekerjaShutterstock ilustrasi kelelahan bekerja
Sindrom kelelahan kronis bisa jadi alasan kenapa sering mengantuk dan lelah.

Gejala sindrom kelelahan kronis ditandai dengan kelelahan hebat setelah beraktivitas ringan.

Sindrom kelelahan kronis juga kerap dikaitkan dengan masalah tidur tak nyenyak, nyeri sendi, dan otot.

Baca juga: Tidur Bareng Pasangan Bikin Istirahat di Malam Hari Lebih Nyenyak

5. Gangguan ritme sirkadian

Gangguan ritme sirkadian dapat menjadi penyebab mengantuk terus di siang hari.

Ritme sirkadian adalah jam alami tubuh yang membantu mengoordinasikan aktivitas keseharian dengan lingkungan sekitar, misalkan saat gelap tidur.

Ritme sirkadian bisa kacau apabila Anda suka begadang, terpapar cahaya biru dari gawai berlebihan, atau tidur lebih awal dari jadwal rutin.

Untuk mengatasi masalah ritme sirkadian, Anda bisa mengikuti terapi cahaya sampai menggunakan melatonin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com