Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Osteoarthritis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

Kompas.com - 14/07/2020, 10:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Osteoarthritis adalah peradagan sendi yang disebabkan oleh penipisan dan kerusakan tulang rawan.

Osteoarthritis merupakan penyakit radang sendi yang paling umum terjadi.

Sekitar 1 dari 3 orang berusia lebih dari 60 tahun dilaporkan memiliki osteoarthritis.

Baca juga: Benarkah Mandi Malam Sebabkan Rematik?

Sementara, di atas usia 70 tahun, hampir semua orag memiliki beberapa tingkat kondisi osteoarthritis, termasuk yang sangat ringan sehingga tidak menimbulkan gejala apa pun.

Sebelum memasuki usia 45 tahun, osteoarthritis lebih sering terjadi pada pria, namun setelah usia 55 tahun, jumlah wanita yang menderita radang sendi ini meningkat.

Meskipun osteoarthritis dapat menyerang sendi mana pun, tapi paling sering terjadi pada persendian di pinggul, lutut, tangan, kaki, dan tulang belakang.

Sendi sendiri terdiri dari dua ujung tulang yang tertutupi tulang rawan dan ligamen.

Tulang rawan adalah zat rotein yang memungkinkan tulang meluncur di atas satu sama lain dan bertindak sebagai “batalan peredam kejut”.

Sedangkan ligamen adalah otot yang menahan kedua tulang tetap menyatu.

Ketika tulang rawan menipis atau rusak, tulang-tulang akan saling bergesekan tanpa bantalan. Kondisi ini pada akhirnya akan merusak sendi.

Gejala osteoarthritis

Melansir Buku Tetap Sehat di Usia 40 (2020) oleh dr. Salma, gejala osteoarthritis berbeda-beda pada setiap orang.

Beberapa orang bisa hanya merasakan sakit ringan dan kekakuan. Sementara, pada orang lain gejalanya bisa parah dan melumpuhkan.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat

Berikut ini beberapa gejala osteoarthritis yang dapat dikenali:

  • Nyeri menjadi gejala awal osteoarthritis dan biasanya diperparah oleh penggunaan sendi dan berkurang dengan istirahat
  • Kekakuan sendi sementara setelah masa istirahat, seperti bangun tidur di pagi hari atau setelah duduk dalam waktu lama
  • Kekakuan cenderung menghilang setelah menggunakan persendian selama 5-15 menit
  • Pembengkakan dan kemeradan pada persendian
  • Kelemahan otot-otot di sekitar sendi yang terkena, kadang-kadang menimbulkan perasaan ketidakstabilan sendi
  • Pengurangan mobilitas dan fleksibilitas sendi
  • Perasaan atau suara berdetak ketika menggerakan sendi

Penyebab osteoarthritis

Kebanyakan kasus osteoarthritis tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Kondisi ini disebut sebagai osteoarthritis primer.

Baca juga: 7 Komplikasi Asam Urat yang Harus Diwaspadai

Ketika penyebab osteoarthritis diketahui, kondisinya disebut osteoarthritis sekunder.

Berikut ini beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab osteoarthritis sekunder:

  • Sendi abnormal sejak lahir atau kelainan bawaan
  • Diabetes mellitus dan gangguan hormon lainnya
  • Asam urat
  • Obesitas atau kegemukan
  • Trauma berulang atau pembedahan pada struktur sendi

Faktor risiko osteoarthritis

Risiko osteoarthritis setiap orang meningkat seirig bertambahnya usia seseorang, terutama setelah menginjak usia 45 tahun.

Semakin tua, kadar air pada tulang rawan meningkat dan susunan protein tulang rawan terdegredasi.

Di sisi lain, penggunaan sendi secara berulang selama bertahun-tahun dapat membuat tulang rawan teriritasi dan terinflamasi.

Alhasil, tulang rawan mulai menipis oleh pengikisan atau membentu retakan-retakan kecil.

Baca juga: 8 Cara Mengecilkan Perut Buncit Tanpa Olahraga

Peradangan tulang rawan juga dapat merangsang pertumbuhan tulang baru atau disebut osteophytes di sekitar sendi.

Melansir Mayo Clinic, berikut ini beragam faktor yang dapat meningkatkan risiko osteoarthritis pada seseorang selain penuaan:

  • Wanita lebih mungkin terkena osteoartritis, meskipun tidak jelas mengapa
  • Kegemukan berkontribusi pada osteoartritis dalam beberapa cara, seperi penambahan tekanan pada sendi, terutama pinggul dan lutut yang memicu peradangan. Sementara itu, semakin berat seseorang, semakin besar pula risiko mereka mengidap osteoarthritis
  • Cedera, seperti yang terjadi saat bermain olahraga atau karena kecelakaan, dapat meningkatkan risiko osteoartritis. Bahkan cedera yang terjadi bertahun-tahun yang lalu dan tampaknya sembuh dapat meningkatkan risiko osteoartritis pada seseorang
  • Tekanan berulang ada sendi. Jadi, jika pekerjaan Anda atau olahraga yang Anda mainkan menempatkan tekanan berulang-ulang pada sendi, sendi itu pada akhirnya mungkin berkembang menjadi osteoartritis
  • Beberapa orang mewarisi kecenderungan untuk mengembangkan osteoarthritis karena faktor genetika
  • Kelainan bentuk tulang. Di mana, beberapa orang dilahirkan dengan cacat sendi atau tulang rawan yang cacat
  • Penyakit metabolisme tertentu. Ini termasuk diabetes dan suatu kondisi di mana tubuh Anda memiliki terlalu banyak zat besi (hemochromatosis)

Baca juga: 8 Penyebab Asam Urat Selain Konsumsi Makanan Tinggi Purin

Cara mengobati osteoarthritis

Melansir Health Line, perawatan yang dibutuhkan untuk mengatasi osteoarthritis dipusatkan pada manajemen gejala.

Jenis perawatan akan ditentukan oleh tingkat keparahan gejala dan lokasi nyeri.

Seringkali, perubahan gaya hidup, konsumsi obat bebas, dan pengobatan rumahan akan cukup untuk membantu Anda dalam mengatasi rasa sakit, kekakuan, dan pembengkakan akibat osteoarthritis.

Berikut ini langkah yang disarankan untuk membantu mengatasi osteoarthritis:

1. Olahraga

Aktivitas fisik dapat memperkuat otot-otot di sekitar persendian Anda dan dapat membantu meringankan kekakuan.

Baca juga: Saran Olahraga untuk Menurunkan Asam Urat

Usahakan setidaknya 20 hingga 30 menit gerakan fisik, setidaknya setiap hari.

Pilih kegiatan yang lembut dan berdampak rendah, seperti berjalan atau berenang. Tai chi dan yoga juga dapat meningkatkan fleksibilitas sendi dan membantu dalam manajemen nyeri.

2. Penurunan berat badan

Kelebihan berat badan bisa membuat sendi Anda tegang dan menyebabkan rasa sakit.

Dengan begitu, menurunkan berat badan yang berlebihan membantu meringankan tekanan ini dan mengurangi rasa sakit.

Berat badan yang sehat juga dapat menurunkan risiko masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes dan penyakit jantung.

3. Cukup tidur

Mengistirahatkan otot-otot Anda dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan. Berbaik hatilah kepada diri sendiri dan jangan berlebihan.

Tidur yang cukup di malam hari juga dapat membantu Anda mengatasi rasa sakit dengan lebih efektif.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Durasi Tidur Siang yang Paling Baik untuk Kesehatan

4. Terapi panas dan dingin

Anda dapat bereksperimen dengan terapi panas atau dingin untuk menghilangkan rasa sakit dan kekakuan otot.

Oleskan kompres dingin atau panas pada sendi yang sakit selama 15 hingga 20 menit beberapa kali sehari.

Praktek-praktek ini dapat membantu menghilangkan gejala osteoarthritis dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Jika perubahan gaya hidup dan penggunaan obat nonresep ternyata tidak cukup untuk mengatasi gejala osteoarthritis, Anda mungkin mengalami gejala yang lebih parah dan membutuhkan obat resep oral dan injeksi.

Sementara, operasi adalah pilihan jika sendi rusak parah atau menyebabkan gejala osteoarthritis parah.

Berbagai jenis pilihan operasi yang tersedia dapat dilakukan, termasuk penggantain sendi dengan prosthesis artifisial, penghapusan osteophytes, perbaikan cacat tulang, dan rehabilitasi sendi.

Baca juga: Ini Durasi Tidur Ideal Berdasarkan Usia

Cara mencegah osteoarthritis

Cukup banyak kasus osteoarthritis dilaporkan dapat dicegah dengan beberapa pendekatan.

Berikut ini beberapa saran yang bisa dilakukan untuk mencegah osteoarthritis:

1. Jaga berat badan

Untuk mencegah perkembangan osteoarthritis di kemudian hari, Anda disarankan untuk senantiasa menjaga berat badan ideal.

Kelebihan berat badan dapat menempatkan tekanan berat pada bantalan sendi, seperti lutut atau pinggul, dan meningkatkan keausan serta perpercahan pada tulang rawan.

2. Lindungi persendian dari cedera

Luka ringan berulang karena sering berlutut, berjongkok, atau postur lain yang menempatkan tekanan pada sendi lutut dapat menyebabkan kerusakan tulang rawan.

Maka dari itu, lindungi persendian dari cedera sebagai cara untuk mencegah osteoarthritis.

Baca juga: Bagaimana Olahraga yang Tepat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?

3. Olahraga

Melakukan olahraga tertentu yang rendah impak, seperti bersepeda, berjalan, dan berenang dapat memberikan manfaat pencegahan osteoarthritis, seperti:

  • Membantu mengurangi nyeri
  • Menjaga fleksibilitas sendi
  • Meningkatkan kekuatan otot
  • Menguatkan tulang dan sendi
  • Mencgah deformitas sendi
  • Meningkatkan kebugaran

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau