Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/07/2020, 16:30 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Kelebihan hemoglobin

Kendati fungsi hemoglobin vital untuk kinerja tubuh, kadar yang berlebihan juga tak baik bagi kesehatan.

Melansir Medical News Today, kelebihan hemoglobin bisa jadi tanda penyakit darah langka polisitemia.

Kondisi ini menyebabkan sel darah merah menjadi lebih tebal ketimbang biasanya.

Polisitemia bisa berbahaya karena memicu penggumpalan darah, serangan jantung, sampai stroke.

Masalah kesehatan ini bisa berdampak fatal apabila tidak mendapatkan penanganan medis.

Selain tanda penyakit, kelebihan hemoglobin juga bisa disebabkan dehidrasi, kebiasaan merokok, berada di ketinggian, penyakit paru, dan jantung.

Ibu hamil disarankan untuk menghindari kadar hemoglobin yang terlalu tinggi dan rendah, karena bisa meningkatkan risiko bayi lahir meninggal dunia.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Penyakit Anemia

Kekurangan hemoblobin

Kadar hemoglobin yang rendah biasanya menunjukkan seseorang menderita anemia. Terdapat beberapa jenis anemia, di antaranya:

  • Anemia defisiensi zat besi: jenis anemia paling umum yang disebabkan rendahnya zat besi di dalam tubuh
  • Anemia pada ibu hamil: anemia karena ibu hamil jamak kekurangan zat besi selama hamil dan bersalin
  • Anemia defisiensi vitamin B12 dan asam folat: anemia karena kurang nutrisi ini bisa mengubah bentuk sel darah merah
  • Anemia aplastik: kelainan karena sel punca pembentuk darah di sumsum tulang diserang oleh sistem imun, sehingga sel darah merah jadi sedikit
  • Anemia hemolitik: anemia karena faktor keturunan. Kondisi ini membuat sel darah merah dipecah dalam aliran darah atau limpa
  • Anemia sel sabit: kondisi bawaan yang membuat sel darah merah berbentuk sabit dan sulit melalui pembuluh darah kecil

Baca juga: Waspada, Suka Makan Es Batu Berisiko Rusak Gigi dan Tanda Anemia

Anemia juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, seperti penyakit ginjal dan kemoterapi untuk pengobatan kanker.

Bayi baru lahir bisa mengalami anemia sementara ketika mereka berusia enam sampai delapan minggu.

Kondisi ini terjadi ketika bayi kehabisan sel darah merah dari cadangan saat dilahirkan, namun tubuh belum mampu membuat sel darah merah mandiri.

Bayi juga dapat mengalami anemia karena tubuhnya terlalu cepat memecah sel.

Kondisi ini dapat menyebabkan kulit bayi menguning atau dikenal sebagai penyakit kuning. Pemicunya, ibu dan bayi memiliki golongan darah yang tidak sesuai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau