KOMPAS.com - Hemoglobin merupakan protein kaya zat besi dalam sel darah merah.
Oksigen yang memasuki paru-paru menempel pada hemoglobin dalam darah, yang membawanya ke jaringan di dalam tubuh.
Ketika seseorang memiliki sel darah merah yang tidak mencukupi atau tidak berfungsi dengan baik, tubuh bisa kekurangan oksigen.
Padahal, kadar oksigen yang cukup sangat dibutuhkan agar sel darah merah berfungsi dengan baik.
Baca juga: Anemia pada Ibu Hamil: Penyebab, Ciri-ciri, Cara Mengatasi
Hemoglobin berfungsi membawa molekul oksigen agar bisa diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel darah merah.
Hemoglobin juga berperan dalam membantu sel darah merah agar mudah bergerak melewati pembuluh darah.
Kadar hemoglobin yang terlalu rendah bisa membuat tubuh kekurangan oksigen.
Kondisi ini bisa memicu anemia. Menurut data Healthline, kadar hemoglobin dikatakan rendah bila berada di bawah 13,5 gram per desiliter untuk pria dan 12 gram per desiliter untuk wanita.
Kadar hemoglobin yang tinggi juga bisa menjadi indikasi adanya penyakit polisitemia.
Penyakit ini menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak sel darah merah sehingga menyebabkan darah menjadi lebih kental dari biasanya.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan gumpalan, serangan jantung, dan stroke.
Kadar hemoglobin yang tinggi juga bisa diakibatkan oleh dehidrasi, merokok, atau hidup di tempat yang tinggi, atau dapat dikaitkan dengan kondisi lain, seperti paru-paru atau penyakit jantung.
Kadr hemoglobin yang rendah bisa memicu anemia. Berikut gejala yang biasa dialami seseorang saat kadar hemoglobin rendah:
Baca juga: Gejala Infeksi Saluran Kemih
Orang yang berusia tua dan kekurangan zat besi berisiko mengalami penurunan kadar hemoglobin.
Selain itu, olahraga berlebihan juga berisiko menurunkan kadar hemoglobin karena aktivitas fisik yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan sel darah merah dalam aliran darah.