Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Bayi di Bawah Usia 6 Bulan Belum Boleh Diberi MPASI

Kompas.com - 09/08/2020, 18:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber

Sebelum usia 6 bulan, sistem pencernaan bayi belum siap menerima MPASI.

Jadi, jangan pernah memberikan makanan padat pada bayi jika memang belum waktunya.

Sebelum genap usia 6 bulan usianya, bayi hanya bisa mencerna ASI.

Apabila diberi MPASI, usus bayi belum mampu mengolah zat makanan karena enzim pencernaan bayi belum diproduksi secara maksimal.

Alhasil, bayi rentan menderita diare jika tetap diberi MPASI sebelum berusia 6 bulan.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Zat Besi Tinggi

4. Memicu anemia

Pengenalan MPASI yang terlalu dini dapat memengaruhi penyerapan zat besi dari ASI, sehingg bisa menyebabkan bayi mengalami anemia.

5. Kelebihan berat badan

Melansir laman resmi IDAI, pemberian makanan pendamping sebelum bayi berusia 6 bulan dapat menyebabkan bayi mengalami kelebihan berat badan hingga obesitas.

Pasalnya, makanan padat cenderung memiliki kalori yang lebih banyak ketimbang ASI.

Ini berarti, bayi akan mendapatkan asupan kalori yang lebih banyak dari yang seharusnya dan memicu penumpukan lemak di tubuh.

Barangkali Anda sebagai orangtua pernah mendengar orang lain mengatakan, kalau bayi senang memasukkan jari ke mulut, berarti dia siap diberi makanan tambahan, jangan terkecoh.

Faktanya, setiap bayi mengalami fase memasukkan jari tangan ke dalam mulut.

Baca juga: Cara Menyimpan, Mencairkan, dan Menghangatkan ASI dengan Benar

Ini adalah fase di mana bayi senang bereksperimen dengan tubuhnya, dan bukan tanda-tanda siap makan.

Berikan MPASI saat bayi benar-benar siap, yakni selepas usia genap 6 bulan.

Bayi usia kurang dari 6 bulan boleh diberi MPASI jika mereka mengalami pertumbuhan yang lambat seperti tidak mengalami kenaikan berat badan.

Namun, pemberian MPASI sebelum bayi berusia kurang dari 6 bulan perlu izin atau atas hasil konsultasi dengan dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com