Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan yang Tidak Boleh Dimakan saat Diet

Kompas.com - 09/08/2020, 19:37 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

3. Kerupuk dan keripik

Camilan renyah seperti kerupuk dan keripik memang nikmat dikudap di waktu senggang.

Kabar buruknya, kerupuk dan keripik termasuk makanan yang tidak boleh dimakan saat diet.

Pasalnya, kerupuk dan keripik acapkali banyak mengandung lemak, garam, dan gula.

Ketimbang mengemil kerupuk atau keripik, ganti makanan olahan ini dengan alternatif yang lebih sehat seperti buah, sayur, atau kacang panggang.

Baca juga: Awas, Badan Kurus Tapi Perut Buncit Bisa Sebabkan Penyakit Jantung

4. Roti dan pasta

Roti dan pasta yang dibuat dari tepung terigu olahan umumnya tinggi kalori dan karbohidrat, namun rendah serat dan protein.

Untuk itu, sebaiknya Anda menghindari makanan yang tidak boleh dimakan saat diet seperti roti dan pasta.

Sebagai alternatif yang lebih sehat, ganti pasta dan roti yang biasa Anda konsumsi dengan pasta dan roti gandum utuh.

Selain lebih sehat dan kaya nutrisi, pasta dan roti gandum utuh juga bikin awet kenyang.

5. Nasi putih

Nasi putih termasuk jenis makanan yang tidak disarankan untuk dimakan bagi orang yang sedang diet.

Makanan pokok ini rendah lemak, namun lebih minim serat dan protein dibandingkan jenis karbohidrat lainnya.

Selain itu, nasi putih juga cenderung memiliki indeks glikemik yang tinggi. Artinya, makanan ini dapat membuat gula darah orang yang mengonsumsinya jadi mudah melonjak.

Sebagai alternatif pengganti nasi putih, pilih nasi dari beras merah, quinoa, ubi jalar, sagu, singkong, dan jagung.

Baca juga: Sumber Karbohidrat Selain Nasi dari Pangan Lokal

6. Yoghurt manis

Ilustrasi frozen yoghurt yang populer di Amerika Serikat, termasuk satu dari 12 jenis es krim populer di dunia. SHUTTERSTOCK/VERYYULISSA Ilustrasi frozen yoghurt yang populer di Amerika Serikat, termasuk satu dari 12 jenis es krim populer di dunia.
Melansir Healthline, banyak orang menganggap yoghurt sebagai makanan sehat yang bisa menunjang program penurunan berat badan.

Beberapa jenis yoghurt memang mengandung protein dan bakteri baik yang membantu melancarkan pencernaan.

Namun, beberapa jenis yoghurt terutama yang diberi perasa dan manis umumnya tinggi gula.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com