Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2020, 21:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber WebMD

Menjelang dan segera sesudah ovulasi, suhu basal tubuh biasanya meningkat sekitar 0,5 derajat Celsius dari suhu hari-hari sebelumnya.

Baca juga: Apakah Sperma Sering Tumpah Bisa Jadi Penyebab Sulit Hamil?

2. Lendir serviks terasa lebih encer

Perubahan pada kondisi cairan mulut rahim atau serviks dapat menjadi tanda masa subur pada wanita.

Pada masa subur ledir mulut rahim akan terasa lebih encer.

Saat ovulasi, jumlah cairan serviks juga cenderung akan lebih banyak daripada biasanya.

Perubahan pada cairan serviks ini dapat memudahkan sperma untuk menuju ke rahim.

3. Nyeri pada payudara

Nyeri payudara bisa juga menjadi tanda masa subur pada wanita.

Ciri masa subur ini terjadi sebagai dampak dari perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh sebelum dan sesudah masa ovulasi.

4. Adanya bukti kesuburan dari alat tes sederhana

Seorang wanita bisa juga memperkirakan bahwa dirinya sedang dalam masa subur dengan melakukan tes kesuburan menggunakan alat tes sederhana, seperti fertitest.

Alat tersebut berfungsi untuk mengukur kadar hormon Luteinzing hormone (LH), hormon yang akan melonjak kadarnya di pertengahan siklus haid dan menyebabkan terjadinya ovoluasi.

5. Ditemukan folikel

Untuk mengetahui masa subur, wanita bisa meminta bantuan dokter untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Baca juga: Mitos atau Fakta, Wanita Gemuk Susah Hamil?

Jika pada pemeriksaan USG didapatkan folikel (cangkang sel telur di indung telur) berikuran >18 mm, maka diperkirakan dalam 24 -36 jam kemudian wanita akan mengalami ovulasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com