KOMPAS.com - Saat siang hari terasa terik dan menyengat, rasanya paling segar meminum segelas es teh.
Tak hanya untuk menyegarkan badan di siang hari, teh juga seolah menjadi minuman wajib dinikmati di pagi atau sore hari.
Menikmati teh di pagi atau sore hari kerap diidentikkan dengan cara untuk membuat suasana tenang dan rileks.
Namun, ada banyak kekhawatiran terkait meminum teh. Salah satunya, pendapat yang menyebut bahwa teh dapat menyebabkan dehidrasi pada tubuh.
Pendapat ini berhubungan dengan kandungan kafein yang juga ditemukan dalam kopi, cokelat, minuman berenergi, dan minuman ringan.
Baca juga: 4 Manfaat Teh, Redakan Stres hingga Jaga Kesehatan Jantung
Merangkum dari Healthline, saat dicerna kafein memiliki efek diuretik pada ginjal.
Diuretik adalah zat yang dpaat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak urin.
Artinya, Anda menjadi lebih sering buang air kecil.
Inilah yang kemudian menimbulkan kekhawatiran minum teh dapat mempengaruhi hidrasi tubuh.
Melansir dari Time, Vigil menyebut meskipun kafein bersifat diuretik, Anda tiak akan kehilangan lebih banyak cairan melalui urine daripada yang Anda konsumsi dengan minum minuman berkafein.
Itu karena tubuh mampu menyerap cairan sebanyak yang dibutuhkan dan membuang sisanya.
Selain itu, beberapa studi membuktikan, untuk mendapatkan efek diuretik yang signifikan, kafein harus dikonsumsi dalam jumlah lebih dari 500 miligram atau setara dengan 6-13 cangkir teh.
Dengan kata lain, meski minum teh bikin Anda bolak-balik ke toilet, tapi hal ini tidak akan menyebabkan Anda kehilangan cairan dalam jumlah sangat banyak yang mungkin menyebabkan dehidrasi.
Baca juga: Waspadai Efek Buruk Minum Teh Saat Buka Puasa dan Sahur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.