KOMPAS.com - Kuku adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai pelindung jari tangan dan kaki.
Dilansir dari Healthline, kuku terbuat dari lapisan protein yang disebut keratin.
Tak hanya di kuku, keratin juga menjadi bagian penyusun sel rambut dan tubuh manusia.
Beberapa kondisi dan penyakit dapat membuat kuku rapuh, mudah patah, dan pecah. Kondisi kuku rapuh dalam dunia medis disebut onychoschizia.
Baca juga: Cantengan: Gejala, Penyebab, Cara Menyembuhkan
Penyebab kuku rapuh bisa dipengaruhi faktor internal dari dalam tubuh serta faktor eksternal atau lingkungan, antara lain:
Melansir Medical News Today, kuku bisa rapuh dan mudah patah apabila kekurangan kelembaban.
Aktivitas seperti sering cuci tangan, cuci piring, atau mencuci pakaian bisa mengurangi kelembaban pada kuku.
Kondisi kuku juga cenderung kering apabila berada di tempat yang panas, atau kering saat musim dingin.
Seperti kondisi kurang lembab, situasi yang terlalu lembab juga bisa membuat kuku rapuh dan mudah patah.
Kondisi ini bisa disebabkan tangan dan kuku terlalu banyak terpapar produk pelembab.
Bisa juga karena pengaruh penggunaan bahan kimia keras seperti aseton untuk menghilangkan cat kuku.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Penyakit Anemia
Hemoglobin adalah protein yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Selain kuku rapuh dan mudah patah, gejala utama anemia adalah lemah, letih, pusing, pucat, dan mudah lelah.
Gangguan pada kelenjar tiroid dapat menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon.