Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Bahaya Makan Sambil Berdiri bagi Kesehatan

Kompas.com - 30/08/2020, 15:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Banyak orang mungkin pernah makan sambil berdiri karena beragam alasan.

Beberapa orang mungkin sering makan sambil berdiri untuk menghemat waktu atau melawan pekerjaan kantor yang menuntut tidak banyak bergerak.

Di Indonesia, beberapa acara pesta seperti resepsi pernikahan kini juga kerap diadakan tanpa tempat duduk mewadari dengan mempersilakan tamu undangan makan sambil berdiri.

Baca juga: 8 Gejala Awal Kanker Usus Besar yang Perlu Diwaspadai

Sementara, sebagian orang lainnya memilih untuk bersikeras tidak makan sambil berdiri karena dianggap kurang sopan atau etis, maupun diyakini dapat berbahaya bagi kesehatan.

Jika Anda termasuk orang yang memiliki pilihan demikian, akan lebih baik jika dipertahankan.

Pasalnya, makan sambil berdiri tak lebih baik dari makan sambil duduk.

Berikut ini beberapa dampak buruk atau bahaya makan sambil berdiri yang perlu diwaspadai:

1. Makan berlebihan

Beberapa orang percaya makan sambil berdiri dapat membantu menurunkan berat badan lebih banyak daripada makan sambil duduk.

Namun, hal sebaliknya mungkin lebih benar.

Melansir Health Line, meskipun berdiri dapat membakar sekitar 50 kalori lebih banyak per jam daripada duduk, ini belum tentu cukup untuk membuat perbedaan dari waktu ke waktu.

Itu karena kebanyakan orang mengonsumsi makanan dengan relatif cepat ketika makan sambil berdiri.

Jadi dalam skenario kasus terbaik, mengonsumsi makanan sambil berdiri dapat membantu Anda membakar sekitar 12-25 kalori ekstra.

Baca juga: 5 Makanan Penyebab Diabetes yang Harus Diwaspadai

Sebaliknya, makan sambil duduk lebih cenderung mengurangi kecepatan makan, sehingga berpotensi mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi ke tingkat yang lebih besar.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan lebih lambat dapat mengurangi nafsu makan dan meningkatkan perasaan kenyang, yang keduanya dapat mengurangi jumlah total kalori yang dikonsumsi selama makan.

Kondisi ini dapat menghasilkan hingga 88 lebih sedikit kalori yang dimakan per makanan.
Dengan demikian, makan sambil duduk pada gilirannya dapat bermanfaat untuk mengurangi risiko obesitas hingga diabetes mellitus.

2. Merasa lebih lapar

Tubuh Anda memiliki beberapa cara berbeda untuk menentukan apakah Anda lapar atau kenyang.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau