Dokter bisanya akan menanyakan tentang riwayat kesehatan dan riwayat kesehatan keluarga pasien.
Dokter juga akan memeriksa payudara dan alat kelamin pria secara fisik.
Pada ginekomastia, jaringan payudara berdiametes lebih dari 0,5 cm.
Jika penyebab kondisi ini tidak jelas, dokter mungkin meminta tes darah untuk memeriksa kadar hormon dan mammogram atau ultrasound untuk melihat jaringan payudara pria dan memeriksa adanya pertumbuhan abnormal.
Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Kanker Payudara Pada Pria
Dalam beberapa kasus, tes lebih lanjut seperti pemindaian MRI, CT scan, sinar-X, atau biopsi mungkin diperlukan.
Melansir Health Line, ginekomastia biasanya tidak memerlukan pengobatan dan hilang dengan sendirinya.
Namun, jika terjadi akibat kondisi medis yang mendasari, kondisi tersebut harus ditangani untuk mengatasi pembesaran payudara.
Dalam kasus ginekomastia yang menyebabkan rasa sakit parah atau rasa malu, obat-obatan atau pembedahan dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi tersebut.
Pembedahan dapat digunakan untuk menghilangkan lemak payudara berlebih dan jaringan kelenjar.
Dokter mungkin menyarankan mastektomi, operasi untuk mengangkat jaringan berlebih.
Sedangkan, pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi ginekomastia, yakni pengobatan yang dapat memengaruhi kadar hormon, seperti tamoxifen dan raloxifene.
Baca juga: 8 Cara Mengecilkan Perut Buncit Tanpa Olahraga
Ada beberapa faktor yang dapat Anda kendalikan yang dapat mengurangi risiko ginekomastia.
Berikut beberapa di antaranya:
Ginekomastia sebanarnya hanya memiliki sedikit komplikasi fisik, tetapi memang dapat menyebabkan masalah psikologis atau emosional yang disebabkan oleh penampilan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.