Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Gejala Radang Otak yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 13/09/2020, 15:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Seperti yang dikatakan Dr. Dean, ini juga bisa mengindikasikan pembengkakan di otak.

Ensefalitis dan meningitis, yaitu penyakit yang menyebabkan peradangan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang, biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus.

Jika Anda mengalami leher kaku disertai sakit kepala, dan demam, akan lebih baik segera temui dokter untuk mengetahui gejala yang dialami.

6. Alami mual atau muntah

Radang otak atau ensefalitis dapat membuat Anda merasa mual,” kata Dr. Dean.

Penyebab umum dari jenis radang otak ini adalah infeksi virus seperti virus herpes simpleks.

Faktanya, peradangan otak akibat herpes mencapai 10 persen dari semua kasus ensefalitis di Amerika Serikat per tahun.

Gejala lain yang bisa dicurigai sebagai gejala radang otak, termasuk leher kaku, kantuk, dan mudah lelah.

Jadi, bicarakan dengan dokter jika Anda melihat salah satu dari gejala penyakit ini.

Baca juga: 10 Penyebab Leher Sakit dan Cara Mengatasinya

7. Perubahan penglihatan

Otak dan mata Anda sangat terhubung.

Jadi tidak terlalu mengejutkan untuk mengetahui bahwa ketika otak Anda mengalami peradangan, penglihatan Anda juga dapat terpengaruh.

Jika Anda tiba-tiba mengalami gangguan penglihatan, dokter dapat membantu memeriksa mata Anda dan menemukan indikasi awal stroke, radang otak, atau bahkan Alzheimer.

Jadi, apabila Anda mengalami salah satu gejala radang otak di atas, pastikan untuk segera membicarakannya dengan dokter.

Ketahuilah bahwa beberapa gejala itu bisa diobati.

Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Vitamin A Tinggi

Menurut Dr. Kesari, jenis pengobatan yang Anda perlukan sangat bergantung pada tingkat keparahan gejalanya.

Jika penyebab yang mendasari radang otak kronis terkait dengan gaya hidup, penyesuaian pola makan, mengatasi stres, dan menghilangkan kebiasaan seperti merokok dapat membantu.

"Untuk gejala yang parah, radang obat diobati dengan berbagai perawatan imunosupresif termasuk steroid, IVIG, plasmaferesis, dan Rituxan," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com