KOMPAS.com - Penyakit ginjal dapat membuat organ vital ini berangsur-angsur kehilangan fungsinya.
Dilansir dari Mayo Clinic, fungsi ginjal adalah menyaring limbah, elektrolit, dan kelebihan cairan dari darah. Kotoran tersebut lantas dikeluarkan dari tubuh melalui urine.
Saat sakit ginjal sudah mencapai stadium lanjut atau kronis, cairan beserta sisa limbah bakal menumpuk di dalam tubuh dan membahayakan kesehatan.
Baca juga: 13 Tanda-tanda Penyakit Ginjal
Gejala penyakit ginjal berkembang seiring tingkap kerusakan ginjal. Beberapa tanda penyakit ginjal di antaranya:
Baca juga: 8 Kebiasaan Penyebab Ginjal Rusak yang Perlu Dihindari
Tanda-tanda penyakit ginjal tersebut kerap diabaikan karena beberapa di antaranya mirip dengan masalah kesehatan lain.
Jika ada beberapa gejala di atas, segera konsultasi ke dokter untuk mencegah kerusakan fungsi ginjal permanen atau gagal ginjal.
Salah satu cara mencegah penyakit berbahaya ini adalah mengendalikan penyebab sakit ginjal.
Menurut National Kidney Foundation, diabetes dan hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah dua penyebab sakit ginjal yang utama.
Baca juga: Gejala Penyakit Ginjal Stadium Awal yang Pantang Diabaikan
Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula di dalam darah. Kadar gula darah yang tinggi bisa membahayakan kesehatan.
Diabetes dapat mencederai pembuluh darah kecil di dalam tubuh. Saat pembuluh darah di ginjal ikut terluka, ginjal tidak bisa membersihkan darah dengan optimal.
Dampaknya, tubuh jadi menahan lebih banyak air dan garam, sehingga beberapa bagian tubuh membengkak.
Baca juga: 8 Ciri-ciri Sakit Batu Ginjal
Kurangnya fungsi ginjal karena diabetes juga bisa membuat protein muncul di dalam urine dan limbah menumpuk di dalam darah.
Selain itu, diabetes juga bisa menyebabkan kerusakan saraf. Kondisi ini membuat penderitanya susah mengosongkan kandung kemih.
Tekanan dari kandung kemih yang ajek penuh dapat kembali ke atas dan melukai ginjal.
Tak hanya itu, urine yang dibiarkan mengendap lama di kandung kemih dapat mengundang bakteri biang infeksi. Infeksi dapat berkembang sampai ke ginjal.
Sebanyak 30 persen penderita diabetes tipe 1 dan 40 persen penderita diabetes tipe 2 mengalami sakit ginjal.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Penyakit Batu Ginjal
Saat tekanan tersebut terlalu tinggi, seseorang dikatakan mengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu penyebab utama sakit ginjal.
Seiring berjalannya waktu, tekanan darah yang kerap tinggi dapat merusak pembuluh darah.
Kondisi pembuluh darah yang tidak prima tersebut bisa mengurangi pasokan darah ke organ vital di dalam tubuh, termasuk ginjal.
Baca juga: 10 Gejala Awal Sakit Ginjal, Lebih Kerap Serang Wanita
Tekanan darah tinggi juga merusak alat penyaringan kecil di ginjal. Dampaknya, ginjal tidak optimal menyaring limbah dan cairan tubuh.
Ketika tubuh mengalami penumpukan cairan karena kinerja ginjal kurang optimal, tekanan darah penderita yang sudah tinggi bisa semakin melonjak.
Akibatnya, tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan komplikasi penyakit ginjal merembet dan memicu penyakit jantung
Untuk itu, setiap orang perlu mengontrol diabetes dan tekanan darah tinggi yang menjadi penyebab utama penyakit ginjal.
Jaga gula darah dan tekanan darah tetap stabil dengan gaya hidup sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.