2. Ice
Letakkan bungkusan es (ice pack) pada bagian tubuh yang mengalami cedera.
Lakukan selama 20 menit, 4 – 8 kali sehari.
3. Compressing
Balut bagian tubuh yang mengalami cedera dan ditekan agar tidak terjadi pembengkakkan.
4. Elevation
Tinggikan posisi bagian tubuh yang mengalami cedera agar transportasi aliran darah kembali lancar.
Baca juga: Amankah Pakai Masker Saat Olahraga? Ini Jawaban Dokter
Baru, apabila kondisi cedera ini tidak kunjung membaik setelah melakukan metode RICE, tenaga ahli biasanya akan melakukan beberapa tindakan lain sesuai dengan cedera yang dialami, termasuk terapi atau pijat.
Berkut ini beberapa tindakan lain yang bisa dilakukan:
1. Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (NSAIDs)
Obat anti inflamasi biasanya diberikan untuk mengurangi rasa sakit dan meredakan bengkak, misalnya aspirin atau ibuprofen.
2. Imobilisasi
Imobilisasi adalah pengobatan umum pada cedera, yaitu dengan sling, splint dan gips untuk melindungi bagian tubuh yang cedera dari gerakan dan mencegah kerusakan yang lebih parah.
3. Operasi
Pada kondisi teretentu, tenaga ahli harus melakukan tindakan operasi untuk memperbaiki cedera.
Operasi biasanya dilakukan pada kondisi cedera tendon robek, ligamen, dan fraktur (patah tulang).
Baca juga: 7 Penyebab Sakit Kepala Saat Bangun Tidur dan Cara Mengatasinya
4. Terapi
Contoh terapi yang biasa diberikan yaitu arus listrik ringan (electrostimulation), gelombang suara (ultrasound), dan pijat (massage).
Selanjutnya, pemulihan cedera masuk ke tahap poliferasi.
Tahap poliferasi adalah tahapan di mana jaringan otot yang rusak sudah berangsur hilang dan mulai tumbuh jaringan otot baru sedikit demi sedikit.
Pertumbuhan jaringan baru akan berlangsung hingga jaringan terbentuk dengan sempurna dan siap menggantikan jaringan sebelumnya yang sudah rusak.
Sedangkan, tahapan terakhir pada pemulihan cedera adalah tahap rehabilitasi.
Pada tahap ini, bagian tubuh yang mengalami cedera dilatih dan mulai digerakkan secara perlahan-lahan dan bertahap untuk mengembalikan fungsi normalnya, termasuk pemulihan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas.
Tahap rehabilitasi tak boleh dilakukan dengan terburu-buru agar cedera dapat sembuh total dan tidak menimbulkan cedera berulang (repetitive injury) di kemudian hari.
Baca juga: 10 Tips Mencegah Cedera Saat Olahraga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.