Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Gejala Awal Penyakit Jantung pada Wanita yang Tak Boleh Diabaikan

Kompas.com - 28/09/2020, 15:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit jantung adalah sebutan untuk beberapa kondisi abnormal pada organ jantung dan pembuluh darah.

Kondisi itu termasuk:

  • Penyakit arteri koroner atau penyumbatan pada pembuluh darah di sekitar jantung
  • Penyakit arteri perifer atau penyumbatan pada pembuluh darah di lengan atau kaki
  • Masalah dengan ritme jantung atau aritmia
  • Masalah dengan otot atau katup jantung atau penyakit katup jantung
  • Gagal jantung kongestif, yakni masalah dengan fungsi pemompaan atau relaksasi otot jantung

Baca juga: Ciri Nyeri Dada yang Mengarah pada Gejala Penyakit Jantung Koroner

Berbagai masalah kesehatan ini dapat berkembang seiring waktu atau mungkin akibat dari pembentukan jantung yang tidak normal sejak lahir.

Selama ini penyakit jantung lebih sering dianggap sebagai masalah kesehatan yang kebanyakan menyerang pria.

Tapi pada kenyatannya, penyakit jantung juga menjadi penyebab utama kematian pada wanita.

Karena beberapa gejala penyakit jantung pada wanita dapat berbeda dengan pria, wanita seringkali tidak tahu apa yang harus diwaspadai.

Gejala awal penyakit jantung pada wanita

Melansir Health Line, banyak wanita tidak memiliki gejala penyakit jantung sampai mereka mengalami keadaan darurat seperti serangan jantung.

Beberapa gejala penyakit jantung pada wanita mungkin samar karena mereka cenderung mengalami penyumbatan tidak hanya di arteri utama, tetapi juga di arteri kecil yang memasok darah ke jantung, suatu kondisi yang disebut penyakit jantung pembuluh kecil atau penyakit mikrovaskular koroner.

Baca juga: 9 Gejala Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai

Namun, jika wanita memiliki gejala awal penyakit jantung, gejala tersebut mungkin termasuk:

  1. Nyeri dada atau ketidaknyamanan pada dada yang bisa terasa tajam, tumpul atau berat (disebut angina)
  2. Nyeri di leher, rahang, atau tenggorokan
  3. Nyeri di perut bagian atas
  4. Sakit punggung bagian atas
  5. Mual
  6. Kelelahan
  7. Sesak napas
  8. Kelemahan umum
  9. Perubahan warna kulit, seperti kulit keabu-abuan atau pucat
  10. Sering berkeringat

Gejala ini dapat terjadi saat wanita sedang istirahat atau selama aktivitas kehidupan sehari-hari.

Kondisi itu juga bisa menjadi gejala serangan jantung pada wanita.

Baca juga: 7 Cara Ampuh Mengatasi Masuk Angin Tanpa Obat

Gejala penyakit jantung lainnya pada wanita

Lebih banyak gejala penyakit jantung pada wanita mungkin menjadi lebih jelas saat penyakit itu berkembang.

Gejalanya dapat berbeda tergantung pada jenis penyakit jantung tertentu yang wanita miliki.

Gejala penyakit jantung pada wanita juga berbeda dengan pria, yang lebih cenderung mengalami nyeri dada.

Gejala penyakit jantung pada wanita yang kemungkinan muncul di kemudian hari meliputi:

  • Bengkak di tungkai, kaki, atau pergelangan kaki
  • Penambahan berat badan
  • Masalah tidur
  • Jantung terasa seperti berdetak sangat cepat (jantung berdebar-debar)
  • Batuk
  • Mengi
  • Berkeringat
  • Pusing
  • Gangguan pencernaan
  • Sakit mag
  • Gelisah
  • Pingsan

Jika Anda merasakan beberapa gejala tersebut dan mencurigai adanya penyakit jantung, jangan pernah menunda untuk segera menemui dokter.

Baca juga: 6 Penyebab Penyakit Jantung pada Anak Muda

Faktor risiko penyakit jantung pada wanita

Sama seperti pada pria, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan obesitas dapat menjadi faktor risiko utama penyakit jantung pada wanita.

Tetapi faktor lain dapat memainkan peran yang lebih besar dalam perkembangan penyakit jantung pada wanita.

Melansir Mayo Clinic, faktor risiko penyakit jantung pada wanita meliputi:

1. Diabetes

Wanita dengan diabetes lebih mungkin mengembangkan penyakit jantung daripada pria dengan diabetes.

Selain itu, karena diabetes dapat mengubah cara wanita dalam merasakan sakit, mereka berisiko lebih besar mengalami serangan jantung tiba-tiba karena tanpa gejala.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

2. Stres mental dan depresi

Stres dan depresi mempengaruhi hati wanita lebih dari pria.

Depresi mempersulit mempertahankan gaya hidup sehat dan mengikuti pengobatan yang direkomendasikan.

3. Merokok

Merokok merupakan faktor risiko yang lebih besar untuk penyakit jantung pada wanita dibandingkan pada pria.

4. Kurang bergerak

Kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

Beberapa penelitian menemukan wanita kurang aktif dibandingkan pria.

5. Menopause

Kadar estrogen yang rendah setelah menopause menimbulkan risiko penyakit yang signifikan pada pembuluh darah yang lebih kecil.

Baca juga: Tak Hanya Wanita, Pria Juga Bisa Alami Menopause

6. Komplikasi kehamilan

Tekanan darah tinggi atau diabetes selama kehamilan dapat meningkatkan risiko jangka panjang ibu terkena tekanan darah tinggi dan diabetes.

Kondisi tersebut juga membuat wanita lebih mungkin terkena penyakit jantung.

7. Riwayat keluarga penyakit jantung dini

Ini tampaknya menjadi faktor risiko yang lebih besar pada wanita dibandingkan pada pria.

8. Penyakit radang

Gangguan kesehatan berupa arthritis rheumatoid (rematik), lupus dan lainnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung baik pada pria maupun wanita.

Perlu dipahami bahwa penyakit jantung adalah sesuatu yang harus diwaspadai oleh wanita dari segala usia, bukan hanya yang sudah lansia.

Wanita di bawah usia 65, terutama yang memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga juga perlu memperhatikan faktor risiko penyakit jantung.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat

Cara mengurangi risiko penyakit jantung pada wanita

Menjalani gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

Cobalah strategi menyehatkan jantung berikut:

1. Berhenti merokok

Jika Anda tidak merokok, jangan mulai.
Usahakan untuk menghindari paparan asap rokok yang juga dapat merusak pembuluh darah.

2. Berolahragalah secara teratur

Secara umum, setiap orang harus melakukan olahraga ringan, seperti berjalan dengan kecepatan tinggi, hampir setiap hari dalam seminggu.

3. Pertahankan berat badan yang sehat

Coba ukur berat badan badan Anda.
Jika Anda kelebihan berat badan, menurunkan berat badan beberapa kilogram pun dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko diabetes.

Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?

4. Makan makanan yang sehat

Pilihlah biji-bijian utuh, berbagai buah dan sayuran, produk susu rendah lemak atau bebas lemak, dan daging tanpa lemak.

Hindari lemak jenuh atau trans, gula tambahan, dan garam dalam jumlah tinggi.

5. Kelola stres

Stres dapat menyebabkan pembuluh arteri mengencang, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama penyakit mikrovaskuler koroner.

6. Batasi konsumsi alkohol

Jika Anda minum lebih dari satu gelas alkohol dalam sehari, kurangi atau akan lebih baik jika Anda menghindarinya.

Baca juga: 5 Kesalahpahaman tentang Darah Tinggi yang Perlu Diluruskan

7. Ikuti rencana perawatan yang dijalani

Minum obat sesuai resep, seperti obat tekanan darah, pengencer darah, dan aspirin.

8. Kelola kondisi kesehatan lainnya

Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau