KOMPAS.com – Penyakit asam lambung atau dikenal juga dengan gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah penyakit yang ditimbulkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Gangguan kesehatan ini patut diwaspadai karena bisa dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Pada orang dewasa, padatnya aktivitas seharian sering kali membuat mereka melewatkan waktu makan.
Baca juga: Cara Mengatasi Sakit Mag dengan Kunyit
Pola makan pun menjadi tidak teratur.
Sementara, ketika ada kesempatan untuk makan, porsi makanan yang diambil dan dikonsumsi biasanya langsung dalam jumlah banyak.
Tak hanya itu, terkadang, akibat terlalu lelah beraktivitas seharian, sehabis makan malam banyak orang memilih langsung tidur.
Jika dilakukan berulang dalam waktu lama, pola makan yang kurang baik ini dapat menyebabkan penyakit asam lambung atau GERD.
Di antara kerongkongan dan lambung sebenarnya terdapat klep yang dapat mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Tapi, karena suatu kondisi, dapat terjadi gangguan pada fungsi klep yang menyebabkan asam lambung menjadi naik ke kerongkongan.
Baca juga: 8 Gejala Usus Buntu dan Cara Membedakan dengan Penyakit Lain
Merangkum Mayo Clinic, selain penerapan pola makan yang kurang baik, beberapa hal berikut juga dapat memperburuk dan meningkatkan risiko GERD:
Naiknya asam lambung ke kerongkongan dapat menimbulkan sejumlah gejala, seperti:
Baca juga: 7 Penyebab Sakit Kepala Saat Bangun Tidur dan Cara Mengatasinya
Saat asam lambung menyerang, jaringan di sepanjang dinding kerongkongan dapat teriritasi oleh asam lambung.
Kondisi inilah yang dapat menyebabkan sensasi panas dan nyeri di dada atau biasa disebut dengan istilah heartburn.
Ketika asam lambung kambuh, beberapa hal berikut baik dilakukan:
1. Bersikap tenang
Bersikap tenang adalah hal pertama yang perlu dilakukan ketika mengalami gejala-gejala asam lambung.
Perlu diingat, stres sendiri dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperparah kondisi.
Melansir Health Line, sebuah studi pada 2009 mengamati survei kesehatan terhadap lebih dari 40.000 orang Norwegia dan menemukan bahwa orang yang melaporkan stres terkait pekerjaan secara signifikan lebih berisiko mengalami gejala GERD.
Baca juga: 3 Cara Mengatasi GERD dengan Perubahan Gaya Hidup, Obat, dan Operasi
Orang yang mengatakan bahwa mereka memiliki kepuasan kerja yang rendah memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk mengalami GERD dibandingkan dengan mereka yang melaporkan kepuasan kerja yang tinggi.
Sebuah studi yang lebih baru, yang diterbitkan di Internal Medicine, mewawancarai 12.653 orang dengan GERD dan menemukan bahwa hampir setengahnya melaporkan stres sebagai faktor terbesar yang memperburuk gejala, bahkan saat dalam pengobatan.
2. Ambil obat-obatan untuk penanganan sementara
Merangkum Cleveland Clinic, untuk penanganan sementara saat asam lambung kambuh, obat-obatan seperti antacid atau sirup untuk pencernaan yang banyak dijual di pasaran bisa digunakan dalam pertolongan pertama.
3. Jika gejala terus berlanjut, segera periksakan diri ke dokter
Apabila gejala asam lambung ternyata terus berlanjut padahal sudah dilakukan upaya penanganan sementara dan memperbaiki pola makan, sebaiknya jangan ragu untuk segera menemui dokter, utamanya doker spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi.
Baca juga: 9 Cara Mencegah Kanker Serviks Saran Dokter Obgyn
Penyakit asam lambung atau GERD perlu ditangani dengan baik agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi tubuh.
Jika penyakit asam lambung tak diatasi dengan tepat, beberapa kesakitan lanjutan dapat timbul, seperti:
Endoskopi adalah pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyakit asam lambung atau GERS, meski terkadang tidak diperlukan apabila gejala yang timbul khas kasus GERD.
Baca juga: 8 Cara Mengobati Cacar Air Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.