KOMPAS.com - Infeksi telinga bisa terjadi ketika terdapat virus atau bakteri yang menginfeksi bagian belakang gendang telinga.
Infeksi ini bisa menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan di telinga bagian tengah sehingga memicu rasa sakit.
Jika dibiarkan berlarut-larut, infeksi ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada telinga bagian tengah dan dalam.
Baca juga: Gendang Telinga Pecah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Infeksi telinga dalam bisa dipicu oleh alergi, pilek, infeksi sinus, lendir berlebih, dan gaya hidup merokok.
Kelenjar gondok (jaringan di dekat amandel) yang terinfeksi atau bengkak juga bisa memicu infeksi telinga.
Infeksi ini rentan terjadi pada anak-anak karena mereka memiliki saluran eustachius yang pendek dan sempit.
Selain itu, beberapa faktor yang meningkatkan risiko infeksi telinga antara lain:
Beberapa gejala umum yang bisa terjadi karena infeksi telinga antara lain:
Gejala tersebut bisa terjadi secara persisten atau datang dan pergi. Pada kasus kronis, infeksi telinga bisa memicu demam tinggi.
Tanpa penanganan yang tepat, infeksi telinga bisa memicu berbagai komplikasi berikut:
1. Gangguan pendengaran
Pada kasus ringan, gangguan pendengaran ini biasanya terjaid hanya sesekali waktu dan akan hilang setelah infeksi membaik.
Namun, infeksi telinga juga bisa memicu kerukanan permanen pada gendang telinga atau struktur telinga tengah.
2. Terhambatnya kemampuan bicara
Pada balita, infeksi telinga bisa menyebabkan terhambatnya perkembangan dan kemampuan bicara. Hal ini juga bisa mempengaruhi keterampilan sosial mereka.