KOMPAS.com – Mengalami diare adalah pengalaman yang tidak menyenangkan.
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan gejala sering buang air besar (BAB) berair, perut mulas, dan perut kembung.
Dalam kebanyakan kasus, diare disebabkan oleh virus atau bakteri yang coba dikeluarkan oleh tubuh.
Namun, mengonsumsi makanan tertentu juga dapat memicu diare.
Baca juga: 10 Makanan Penyebab Diare yang Perlu Diwaspadai
Untuk mengatasi dan meringankan gejala diare, seseorang perlu memilih makanan dengan cermat.
Pasalnya, saat mengalami diare umumnya orang juga jadi malas makan karena rasa tidak nyaman di perut.
Berikut ini adalah beragam pilihan makanan yang baik dikonsumsi saat diare:
Melansir Very Well Health, buah pisang bertekstur lunak dan mudah dicerna, sehingga menjadikannya pilihan yang baik untuk mengatasi gangguan sistem pencernaan.
Buah pisang juga merupakan sumber potasium yang sangat baik, elektrolit penting yang dapat hilang saat seseorang mengalami diare.
Tak hanya itu, pisang merupakan sumber pektin yang baik.
Pektin adalah sejenis serat larut air yang dapat menyerap kelebihan cairan dalam usus dan memperlambat pergerakan feses.
Buah apel juga merupakan sumber pektik yang baik.
Saat diare, makan sumber serat larut bagus dilakukan karena dapat membantu menyerap cairan di usus sekaligus mencegah sembelit.
Tapi sayangnya, kulit apel mengandung serat tidak larut yang dapat memebani sistem pencernaan yang tengah mengalami gangguan.
Dengan demikian, saus apel adalah pilihan yang lebih baik daripada apel untuk dikonsumsi saat diare.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Diare Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Sayuran adalah pembangkit tenaga nutrisi tetapi bisa sulit dicerna saat dimakan mentah.
Maka dari itu, jadikan sayuran ini sebagai pilihan yang lebih ramah diet untuk diare dengan cara mengupasnya, membuang bijinya, atau memasaknya secara menyeluruh.
Salah satu sayuran yang baik dikonsumsi saat diare, yakni kentang.
Pasalnya, kentang termasuk makanan yang mengandung potasium tinggi.
Potasium adalah elektrolit penting yang dapat hilang saat seseorang mengalami diare.
Selain itu, kandungan tepung dalam kentang dapat membantu meningkatkan volume feses. Ini kiranya baik untuk penderita diare.
Namun, ketika ingin mengonsumsi kentang, sebaiknya buang kulitnya. Pasalnya, kulit kentang mungkin mengandung lebih banyak serat daripada yang bisa ditangani sistem pencernaan.
Di sisi lain, penderita diare sebaiknya tidak dulu megonsumsi brokoli, kembang kol, paprika, kacang polong, sayuran berdaun hijau, dan jagung, karena cenderung menyebabkan perut kembung atau ketidaknyamanan.
Oatmeal adalah makanan sumber serat larut lainnya yang baik dikonsumsi saat diare.
Oatmeal dianggap dapat membantu mengurangi diare karena dapat memperlambat proses pencernaan dan dapat membantu memadatkan feses.
Baca juga: Cara Mudah Meringankan Diare
Sementara itu, jika Anda biasanya mengonsumsi oatmeal dengan tambahan gula, madu, sirup, atau produk susu, sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan saat mengalami diare.
Nasi putih adalah makanan lainnya yang baik dikonsumsi saat diare.
Merangkum Medical News Today, nasi putih biasa mudah dicerna dan mengikat, yang berarti membantu memadatkan kotoran.
Roti gandum utuh pada umumnya merupakan pilihan lebih sehat daripada roti putih yang terbuat dari tepung terigu.
Tetapi, dalam kondisi diare, roti putih mungkin lebih baik dipilih karena lebih mudah dicerna.
Berbagai jenis kue yang dibuat dari tepung juga aman dikonsumsi saat seseorang mengalami diare.
Misalnya saja, kue pretzel. Kue ini bahkan dapat membantu memulihkan keseimbangan natrium tubuh ketika diare karena biasanya mengandung garam.
Pada umumnya, seseorang yang mengalami diare dianjurkan untuk menghindari konsumsi produk susu sampai kondisinya membaik.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Anus Luka Akibat Diare
Bahkan jika Anda biasanya mentolerir laktosa, itu bisa lebih sulit dicerna saat Anda mengalami diare.
Tapi, satu pengecualian adalah satu porsi kecil yogurt rendah lemak dengan kultur bakteri hidup atau aktif.
Yogurt yang mengandung bakteri baik dapat membantu melawan mikroorganisme penyebab diare.
Jadi, pilih merek produk yogurt yang rendah gula atau tanpa pemanis buatan yang malah dapat memperburuk gas dan melonggarkan tinja.
Protein merupakan salah satu sumber energi yang penting bagi tubuh selain lemak dan karbohidrat.
Daging ayam kukus adalah salah satu sumber protein hewani yang paling mudah dicerna.
Potongan daging kalkun, daging sapi, babi, dan ikan tanpa lemak juga dapat diterima.
Diare rentan membuat tubuh kehilangan banyak cairan mengingat penderitanya akan terus buang-buang air.
Apabila cairan tubuh yang hilang tidak segera diganti, kondisi tersebut berisiko menyebabkan dehidrasi.
Baca juga: Alami Diare di Pagi Hari? Kenali 6 Penyebabnya
Dehidrasi akibat diare pun dapat mengancam nyawa jika dibiarkan terus berlarut.
Maka dari itu, penderita diare harus memperbanyak minum air.
Mengganti cairan tubuh yang hilang paling baik dengan air putih minimal 8 gelas per hari.
Tapi jika bosan, penderita diare bisa menyelingi minum air putih dengan mengonsumsi sumber cairan lain, seperti oralit, minuman isotonik, air kelapa, termasuk makan kuah sup ayam.
Perlu dipahami, minum minuman yang sangat panas atau sangat dingin dapat merangsang pergerakan usus.
Jadi, pertahankan minuman bersuhu ruangan sampai gejala diare membaik.
Konsumsi kopi dan teh juga harus dihindari karena dapat merangsang kontraksi usus.
Baca juga: Penyebab Diare pada Anak dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.