KOMPAS.com - Keinginan berhubungan seks terkadang muncul di waktu tak terduga. Salah satunya, di seputar periode menstruasi atau haid.
Perubahan hormon di seputar siklus haid terkadang membuat gairah seks sebagian wanita meningkat.
Berkaca dari kondisi tersebut, sejumlah orang jadi mempertanyakan, berhubungan seks saat menstuasi apakah bisa hamil.
Baca juga: Miss V Sakit setelah Berhubungan Seks, Begini Cara Mengatasinya...
Menurut American Pregnancy Association, berhubungan seks saat menstruasi kemungkinan besar tidak menyebabkan kehamilan.
Tapi, ada kondisi khusus yang membuat wanita bisa hamil ketika berhubungan seks di periode tersebut.
Berhubungan seks saat haid peluang kehamilannya kecil karena tidak dilakukan saat masa subur.
Namun, wanita yang memiliki siklus haid pendek bisa tetap hamil ketika berhubungan saat menstruasi.
Siklus haid wanita biasanya berlangsung selama 28 hari. Siklus haid dihitung dari hari pertama haid sampai sesaat sebelum haid dimulai lagi.
Panjang siklus haid bervariasi, antara 26 sampai 32 hari. Wanita paling subur antara hari ke delapan sampai hari ke-19 dari siklus haid.
Wanita dengan siklus haid pendek atau antara 21 sampai 24 hari, berarti bisa berovulasi lebih awal dari siklus haid biasanya.
Baca juga: 7 Bahaya Seks Oral dari Penyakit Menular Seksual yang Perlu Diwaspadai
Seperti diketahui, sperma bisa bertahan di dalam rahim antara tiga sampai lima hari.
Wanita dengan jadwal ovulasi lebih awal tetap bisa hamil selang empat atau lima hari kemudian, setelah berhubungan seks menjelang akhir haid.
Untuk itu, pasangan yang sedang mengontrol kehamilan perlu mendeteksi masa subur pastinya dengan alat tes ovulasi.
Selain itu, berhubungan seks saat menstruasi juga bisa hamil apabila wanita keliru menafsirkan darah yang keluar dari vaginanya bukan berasal dari haid.
Melansir Kid's Health, terkadang wanita juga mengeluarkan darah dari vagina setelah ovulasi atau terlepasnya sel telur dari indung telur. Periode ini merupakan masa subur wanita.