KOMPAS.com - Kekurangan trombosit, atau dalam istilah medis disebut trombositopenia, bisa memicu berbagai gangguan di tubuh.
Pasalnya, trombosit merupakan sel darah tak berwarna yang membantu proses pembekuan darah.
Trombositopenia bisa terjadi akibat kelainan sumsum tulang seperti leukemia, efek obat, atau masalah sistem kekebalan.
Baca juga: Kolesterol Rendah Juga Berbahaya, Begini Cara Mengatasinya
Kondisi ini bisa memicu berbagai gejala, seperti berikut:
Dalam kasus parah, rendahnya kadar trombosit juga bisa memicu pendarahan internal yang berbahaya.
Menurut Mayo Clinic, seseorang bisa dikatakan mengalami trombositopenia jika memiliki tingkat trombosit kurang dari 150.0000 trombosit per mikroliter darah.
Kadar trombosit yang rendah bisa disebabkan berbagai hal, seperti berikut:
- Masalah sumsum tulang
Sumsum tulang adalah jaringan spons di dalam tulang. Di situlah semua komponen darah, termasuk trombosit, diproduksi.
Jika sumsum tulang tidak menghasilkan cukup trombosit, kita akan memiliki jumlah trombosit yang rendah.
Penyebab rendahnya produksi trombosit bisa berupa berikut:
- Trombosit hancur
Setiap trombosit hidup sekitar 10 hari dalam tubuh yang sehat. Rendahnya kadar trombosit juga bisa disebabkan oleh tubuh yang menghancurkan trombosit.
Hal ini dapat disebabkan oleh efek samping dari obat-obatan tertentu, termasuk obat diuretik dan anti-kejang.
Baca juga: Cara Sehat Konsumsi Oatmeal untuk Penderita Diabetes.
Kondisi ini juga bisa menjadi gejala dari penyakit berikut:
Selain itu, rendahnya kadar trombosit juga bisa dipicu oleh kondisi berikut:
1. Kehamilan
Trombositopenia yang disebabkan oleh kehamilan biasanya ringan dan membaik segera setelah melahirkan.
2. Autoimun
Penyakit autoimun, seperti lupus dan rheumatoid arthritis, juga bisa memicu rendahnya kadar trombosit.
Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan trombosit.
3. Bakteri dalam darah
Infeksi bakteri parah yang melibatkan darah (bakteremia) dapat menghancurkan trombosit.
4. Purpura trombositopenik trombotik
Kondisi ini bisa terjadi ketika gumpalan darah kecil tiba-tiba terbentuk di seluruh tubuh, sehingga memerlukan trombosit dalam jumlah besar.
5.Sindrom uremik hemolitik
Gangguan langka ini menyebabkan penurunan tajam trombosit, kerusakan sel darah merah, dan mengganggu fungsi ginjal.
6. Efek obat
Obat-obatan tertentu dapat mengurangi jumlah trombosit dalam darah.
Selain itu, jenis obat tertentu juga dapat mengacaukan sistem kekebalan dan menyebabkan hancurnya trombosit.
Baca juga: Memahami Proses Penyembuhan Stroke yang Memerlukan Proses Panjang
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kadar trombosit yang rendah.
Dalam kasus ringan, dokter mungkin ingin menunda pengobatan dan hanya memantau kondisi pasien.
Dokter juga seringkali menarankan pasien untuk mengambil tindakan pencegahan seperti berikut:
Untuk kasus parah, dokter akan memberikan perawatan medis seperti berikut: