Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahraga Terbukti Pengaruhi Kualitas Tidur, Kok Bisa?

Kompas.com - 12/11/2020, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Sudah sejak lama manfaat olahraga terbukti mujarab untuk kesehatan fisik dan mental.

Olahraga juga telah terbukti membantu meningkatkan kualitas tidur.

Tidur yang berkualitas akan membuat tubuh lebih berenergi sehingga membantu menunjang aktivitas harian kita.

Baca juga: 5 Faktor Pemicu Kanker Tulang yang Jarang Disadari

Manfaat olahraga untuk kualitas tidur

Menurut psikolog pengobatan tidur dari Cleveland Clinic, Michelle Drerup, olahraga memiliki manfaat yang efektif seperti obat tidur.

"Cahaya matahari membantu mengatur jam internal tubuh. Jadi, berolahraga di luar ruangan dan saat matahari bersinar akan membantu tubuh mengatur kaoan saatnya tidur kapan saatnya harus waspada," ucap dia.

Jika tidak bisa berolahraga di luar ruangan, melakukannya di dalam ruangan juga memberi manfaat yang sama.

Olahraga juga membantu mengurangi stres dan kecemasan yang bisa berdampak buruk pada kualitas tidur kita.

"Saat Anda berolahraga, otak Anda melepaskan bahan kimia perasaan-nyaman untuk melawan stres dan kecemasan," ucap Drerup.

Olahraga yang kita lakukan juga bisa membuat tubuh merasa lelah di malam hari. Hal ini juga mendorong kita agar tidur lebih nyenyak.

"Menjadi aktif di siang hari, bahkan melakukan hal-hal seperti pekerjaan rumah atau jalan-jalan singkat, dapat meningkatkan dorongan tidur Anda,” katanya.

Efek olahraga di malam hari

Ada mitos mengatakan bahwa olahraga di malam hari justru membuat kita susah tidur.

Menurut Drerup, hal itu memang bisa terjadi karena olahraga meningkatkan suhu inti tubuh.

Padahal, kita perlu menurunkan suhu tubuh tersebut agar bisa tertidur.

Itulah sebabnya, banyak ahli percaya olahraga malam hari bisa mengganggu kualitas tidur.

Namun, penelitian menemukan beberapa jenis olahraga justru bisa membuat kita bisatidur nyenyak.

Asalkan, olahraga yang dilakukan berada di intensitas ringan hingga sedang, seperti jalan kaki, bersepeda, atau yoga.

Jika ingin melakukan olahraga intensitas tinggi, sebaiknya kita melakukannya di pagi hari.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makanan Gosong Bisa Memicu Kanker?

Selain itu, pastikan olahraga malam yang kita lakukan sudah selesai minimal satu jam sebelum mendekati waktu tidur.

Drerup juga mengatakan, beberapa orang bisa mentolerir olahraga keras di malam hari dan tetap bisa tidur nyenyak.

“Namun, adapula yang tidak bisa tidur karena olahraga di malam hari. Kitatidak tahu pasti sampai mencobanya," ucap dia.

Itu sebabnya, Drerup menyarankan kita untuk membuat catatan khusus mengenai olahraga dan pola tidur harian kita agar bisa melakukan pengecekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau