Hal itu dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, munculnya rasa panas, atau nyeri.
Rasa tidak nyaman tersebut biasanya bermula dari ujung jari kaki atau jari tangan, lalu bertahap merembet ke atas.
Jika tidak diobati, penderita diabetes melitus bisa mengalami mati rasa di seluruh bagian tubuh.
Kerusakan saraf yang terkait dengan gangguan pencernaan bisa memicu mual, muntah, diare, atau sembelit.
Bagi pria, kerusakan saraf terkait diabetes melitus bisa menyebabkan disfungsi ereksi.
Baca juga: Doyan Jajan Minuman dan Makanan Kekinian, Diabetes Kemudian...
Komplikasi diabetes melitus juga bisa merusak organ ginjal.
Ginjal memiliki jutaan pembuluh darah kecil. Pembuluh darah ini berfungsi menyaring limbah.
Kadar gula darah tinggi dapat merusak sistem penyaringan tersebut.
Apabila tingkat kerusakannya sudah parah, penderita diabetes melitus bisa mengalami penyakit ginjal akut atau gagal ginjal.
Komplikasi diabetes melitus juga dapat merusak mata dan memicu gangguan penglihatan.
Kadar gula darah tinggi bisa merusak pembuluh darah di retina dan berpotensi memicu kebutaan.
Diabetes juga meningkatkan risiko gangguan penglihatan seperti katarak dan glaukoma.
Baca juga: 5 Gejala Diabetes pada Anak, Tak Hanya Diderita Orang Tua
Komplikasi diabetes melitus dari saraf di kaki dapat meningkatkan risiko penyakit di kaki.
Jika tidak diobati, luka dan lecet di kaki bisa berkembang menjadi infeksi serius.
Infeksi serius ini dampak paling fatalnya memerlukan amputasi jari kaki sampai kaki.