Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Gejala Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 19/11/2020, 16:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Orang-orang dalam kelompok ini lebih mungkin membutuhkan perawatan rumah sakit jika mereka mengembangkan pneumonia.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Tidur di Lantai Sebabkan Paru-paru Basah?

Bagaimana paru-paru basah didiagnosis?

Kadang-kadang paru-paru basah atau pneumonia sulit didiagnosis karena gejalanya sangat bervariasi, dan seringkali sangat mirip dengan yang terlihat pada pilek atau influenza.

Melansir American Lung Association, untuk mendiagnosis pneumonia dan untuk mencoba mengidentifikasi kuman penyebab penyakit, dokter mungkin akan menanyakan pertanyaan tentang riwayat kesehatan Anda, melakukan pemeriksaan fisik, dan menjalankan beberapa tes.

Berikut penjelasannya:

Riwayat kesehatan

Dokter biasanya akan menanyakan pertanyaan tentang tanda dan gejala Anda, dan bagaimana dan kapan itu mulai muncul.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Tidur Pakai Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Untuk membantu mengetahui apakah infeksi Anda disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur, Anda mungkin ditanyai beberapa pertanyaan tentang kemungkinan pajanan, seperti:

  • Setiap perjalanan baru-baru ini
  • Pekerjaan Anda
  • Kontak dengan hewan
  • Paparan orang sakit lain di rumah, kantor atau sekolah
  • Apakah Anda baru-baru ini menderita penyakit lain

Pemeriksaan fisik

Dokter mungkin akan mendengarkan paru-paru Anda dengan stetoskop.

Jika Anda menderita pneumonia, paru-paru Anda mungkin mengeluarkan suara berderak, menggelegak, dan bergemuruh saat Anda menarik napas.

Tes Diagnostik

Jika dokter Anda menduga Anda menderita pneumonia, mereka mungkin akan merekomendasikan beberapa tes untuk memastikan diagnosis dan mempelajari lebih lanjut tentang infeksi Anda.

Ini mungkin termasuk:

  • Tes darah untuk memastikan infeksi dan mencoba mengidentifikasi kuman yang menyebabkan penyakit
  • Rontgen dada untuk mencari lokasi dan tingkat peradangan di paru-paru
  • Pulse oksimetri untuk mengukur tingkat oksigen dalam darah Anda. Pneumonia dapat mencegah paru-paru Anda memindahkan cukup oksigen ke aliran darah
  • Tes dahak pada sampel lendir (sputum) yang diambil setelah batuk dalam, untuk mencari sumber infeksi

Jika Anda dianggap sebagai pasien berisiko tinggi karena usia dan kesehatan Anda secara keseluruhan, atau jika Anda dirawat di rumah sakit, dokter mungkin ingin melakukan beberapa tes tambahan, termasuk:

  • CT-scan dada untuk mendapatkan gambaran paru-paru yang lebih baik dan mencari abses atau komplikasi lain
  • Tes gas darah arteri untuk mengukur jumlah oksigen dalam sampel darah yang diambil dari arteri, biasanya di pergelangan tangan Anda. Ini lebih akurat daripada oksimetri nadi yang lebih sederhana
  • Kultur cairan pleura dengan cara mengambil sejumlah kecil cairan dari sekitar jaringan yang mengelilingi paru-paru, untuk menganalisis dan mengidentifikasi bakteri penyebab pneumonia
  • Bronkoskopi, yakni prosedur yang digunakan untuk memeriksa saluran udara paru-paru. Jika Anda dirawat di rumah sakit dan perawatan Anda tidak bekerja dengan baik, dokter mungkin ingin melihat apakah ada hal lain yang memengaruhi saluran udara Anda, seperti penyumbatan. Mereka mungkin juga mengambil sampel cairan atau biopsi jaringan paru-paru

Baca juga: 5 Penyebab PPOK pada Orang Bukan Perokok

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau