Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Alasan Diet Rendah Karbohidrat Baik untuk Kesehatan Mental

Kompas.com - 27/11/2020, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Mengonsumsi makanan rendah karbohidrat terbutki membantu kesehatan fisik kita.

Namun, apakah hal yang sama juga berlaku untuk kesehatan mental kita?

Sebelum menemukan jawaban tersebut, kita harus mengetahui apa yang memicu gangguan pada kesehatan mental kita.

Menurut data dari Diet Doctor, gangguan kesehatan mental bisa terjadi akibat ketidakseimbangan kimiawi di otak.

Itu sebabnya, konsumsi obat-obatan tertentu menjadi salah satu pengobatan efektif untuk mengatasi gangguan kesehatan mental.

Baca juga: Sering Dipakai untuk Memasak, Ini Bahaya Minyak Sayur

Akan tetapi, bahan kimia di otak juga dipengaruhi oleh nutrisi yang kita konsumsi.

Makanan rendah karbohidrat memengaruhi suasana hati. Mengonsumsi makanan rendah karbohidrat, seperti dalam diet keto, telah terbukti berdampak positif pada otak dan sistem saraf.

Pola makan ini juga berguna untuk mengerak yang mengalami epilepsi, migrain, demensia, dan elzheimer.

Riset juga membuktikan, diet rendah karbohidrat membantu mengobati gangguan mood, termasuk depresi.

Berikut manfaat diet rendah karbohidrat untuk kesehatan mental kita:

1. Meningkatkan fungsi GABA

Asam Gamma-aminobutyric (GABA) adalah neurotransmitter yang memainkan peran kunci dalam mengelola stres, kecemasan, dan suasana hati.

Tingkat GABA yang rendah telah bisa memicu depresi klinis. Penelitian pada hewan menemukan diet keto dapat meningkatkan kadar GABA dalam sirkulasi, yang berpotensi memperbaiki gejala depresi.

2. Meningkatkan fungsi mitokondria

Mitokondria adalah komponen seluler yang menghasilkan energi agar sel berfungsi optimal.

Mitokondria yang tidak berfungsi maksimal bisa memicu depresi.

Selain itu, diet rendah karbohidrat juga meningkatkan produksi adenosine triphosphate, senyawa yang menyediakan energi.

Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi penderita depresi. Pasalnya, penderita depresi biasanya memiliki tingkat adenosine triphosphate (ATP) yang lebih rendah.

3. Menurunkan stres oksidatif

Stres oksidatif bisa memicu produksi radikan bebas yang menyebabkan kerusakan sel.

Selain itu, stres oksidatif juga bisa memicu gejala depresi (12Trusted Source).

Sebagai solusi, cobalah untuk menerapkan pola makan rendah karbohidrat.

Pasalnya, pola makan ini bisa menurnkan stres oksidatif, sekaligus memperbaiki gejala depresi.

Baca juga: 5 Cara Memasak untuk Cegah Risiko Kanker

4. Mengatur fungsi insulin

Insulin adalah hormon yang membantu mengatur kadar gula darah Anda, juga berperan dalam depresi dan suasana hati.

Fungsi insulin yang terganggu bisa memicu kenaikan berat badan,diabetestipe2, dan penyakit jantung.

Tak hanya itu, insulin yang tak berfungsi maksimaljuga bisa memicu depresi.

Gangguan insulin bisaterjadi karena konsumsi makanan tinggi gula dan pati olahan yang tinggi.

Dengan melakoni diet rendah karbohidrat, kita juga membatasi asupan gula dan pati, yang bisa memicu gangguan insulin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau