Beta-blocker adalah kelas obat yang terkadang diresepkan oleh dokter untuk mengobati tekanan darah tinggi dan mengurangi efek gagal jantung.
Contoh beta-blocker meliputi:
Atenolol (Tenormin)
Metoprolol (Lopressor, Toprol XL)
Nebivolol (Bystolic)
Propranolol (Inderal)
Obat-obatan ini bekerja untuk memblokir reseptor beta di jantung. Merangsang reseptor ini meningkatkan detak jantung, sementara memblokirnya dapat menurunkan detak jantung.
Denyut jantung yang lebih rendah bermanfaat bagi orang yang memiliki masalah jantung karena memungkinkan lebih banyak waktu untuk mengisi jantung.
Saat jantung berdetak lebih lambat, itu juga membutuhkan lebih sedikit oksigen. Hal ini mengurangi ketegangan pada jantung dan “mengistirahatkan" organ tersebut.
Dokter terkadang meresepkan beta-blocker untuk orang yang memiliki tekanan darah tinggi, gagal jantung kongestif, atau aritmia jantung saat jantung berdetak tidak teratur.
Untuk alasan ini, seseorang yang sudah memiliki tekanan darah tinggi dapat memiliki detak jantung yang lebih rendah dengan beta-blocker.
Cara mengatasinya:
Dokter juga dapat meresepkan obat lain untuk menurunkan tekanan darah, termasuk:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.