Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menghitung Detak Jantung dan Hal yang Mempengaruhinya

Kompas.com - 11/12/2020, 18:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Pernahkah Anda menyadari detak jantung Anda tiba-tiba terasa lebih cepat seusai melakukan olahraga seperti lari?

Ya, biasanya detak jantung akan menjadi lebih kencang ketika Anda melakukan olahraga atau terkejut dibanding saat bersantai.

Mengukur detak jantung merupakan salah satu cara untuk mengecek kesehatan jantung.

Baca juga: Detak Jantung Normal Per Menit sesuai Usia

Jantung sendiri merupakan organ vital yang bertugas untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini membuat peredaran darah yang kaya oksigen dapat mencapai seluruh sel-sel dalam tubuh Anda.

Detak jantung normal berdasar usia

Detak jantung atau yang sering disebut juga sebagai denyut nadi adalah berapa kali jantung Anda berdetak per menit.

Detak jantung atau denyut nadi yang normal berkisar antara 60 hingga 100 detak per menit (BPM). Namun, banyaknya denyut nadi normal juga bisa dikategorikan berdasarkan usia, yaitu:

  • Bayi baru lahir hingga usia bulan, berkisar 70-190 detak per menit.
  • Bayi berusia 1 hingga 11 bulan, berkisar 80-150 detak per menit.
  • Anak berusia 1 hingga 2 tahun, berkisar 80-130 detak per menit.
  • Anak berusia 3 hingga 4 tahun, berkisar 80-120 detak per menit.
  • Anak berusia 3 hingga 4 tahun, berkisar 80-120 detak per menit
  • Anak berusia 5 hingga 6 tahun, berkisar 75-115 detak per menit.
  • Anak berusia 7 hingga 9 tahun, berkisar 70-110 detak per menit.
  • Anak yang berusia 10 tahun ke atas memiliki denyut jantung normal sekitar 60-100 detak per menit.

Cara menghitung detak jantung

Menghitung denyut jantung adalah hal yang mudah, dan Anda dapat menggunakan angka Anda sebagai panduan seberapa keras Anda harus berolahraga untuk ke depannya.

Untuk menghitung denyut jantung, Anda hanya membutuhkan kemampuan berhitung dan sebuah stopwatch. Tapi, penting untuk memilih waktu kapan untuk menghitungnya.

Baca juga: 9 Gejala Detak Jantung Lemah yang Perlu Diwaspadai

Anda akan mendapatkan pembacaan yang paling akurat dari irama denyut jantung Anda begitu Anda bangun pagi.

  • Tempatkan ujung telunjuk dan jari tengah tangan kanan di sisi telapak pergelangan tangan kiri (atau sebaliknya), tepat di bawah pangkal jempol. Anda juga bisa menempatkan ujung telunjuk dan jari ketiga di leher bagian rahang bawah Anda di salah satu sisi tenggorokan Anda.
  • Jangan gunakan ibu jari karena ibu jari memiliki denyut ringan yang dapat membingungkan Anda saat menghitung.
  • Tekan lembut jari Anda sampai Anda merasakan denyut nadi di bawah jari Anda.
  • Anda mungkin perlu memindah-mindahkan jari ke sekitarnya sampai Anda benar-benar merasakan denyut.
  • Hitung denyut nadi Anda dalam 15 detik. Kalikan hasilnya dengan 4 untuk mendapat angka denyut nadi istirahat anda per menit.

Anda dapat menghitung denyut nadi Anda tiga kali, kemudian mengambil rata-rata dari ketiganya untuk benar-benar yakin.

Berbagai hal yang memengaruhi detak jantung

Denyut nadi Anda bisa melonjak tinggi maupun rendah dari batas seharusnya. Selain usia, perubahan detak jantung ini juga dipengaruhi oleh berbagai hal, di antaranya:

Aktivitas fisik

Ketika Anda sedang melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga, denyut jantung yang awalnya normal bisa meningkat.

Hal ini dikarenakan tubuh Anda membutuhkan lebih banyak oksigen untuk menghasilkan energi sehingga jantung harus memompa darah kaya yang oksigen ke seluruh tubuh lebih cepat.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Detak Jantung Cepat

Dilansir dari American Heart Association, selama Anda melakukan aktivitas intensitas sedang biasanya target detak jantung Anda sekitar 50-70 persen dari detak jantung maksimum.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau