Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menghitung Detak Jantung dan Hal yang Mempengaruhinya

Kompas.com - 11/12/2020, 18:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

Sumber

Sementara jika Anda melakukan aktivitas intensitas tinggi, target detak jantung Anda sekitar 70-85 persen dari detak jantung maksimum.

Sebagai contoh, Anda berusia 20 tahun memiliki batas maksimal denyut nadi sebesar 200 BPM, dan sedang melakukan olahraga intensitas tinggi.

Jadi, batas maksimal 200 BPM x 70 atau 80 persen, sehingga detak jantung Anda pada saat itu sekitar 140-160 detak jantung per menit. Denyut jantung ini tentu berbeda besarannya ketika Anda sedang beristirahat.

Suhu udara

Detak jantung normal juga bisa berubah bergantung dengan suhu udara di sekitar Anda. Jika suhu ruangan tinggi, denyut jantung akan meningkat.

Ini terjadi karena udara yang panas memicu jantung untuk memompa darah lebih banyak. Biasanya, denyut jantung akan meningkat sekitar 5-10 detak tambahan per menit.

Posisi tubuh

Saat tubuh Anda duduk atau berdiri, denyut nadi tidak akan berbeda. Namun, setelah Anda berdiri selama 15-20 detik pertama, denyut nadi akan sedikit naik. Setelah beberapa menit, denyut nadi yang naik akan kembali ke angka semula.

Emosi

Stres ternyata juga bisa mengubah detak jantung normal Anda. Selain itu, berbagai emosi lain, seperti cemas, marah, sedih, dan bahagia juga bisa mengubah total denyut jantung Anda per menit.

Baca juga: Detak Jantung Normal Manusia dan Cara Menghitungnya

Bertubuh gemuk

Orang yang memiliki tubuh gemuk, biasanya memiliki denyut nadi istirahat yang lebih tinggi dari biasanya. Akan tetapi, tidak lebih dari 100 detak per menit.

Penggunaan obat-obatan tertentu

Obat juga bisa memengaruhi detak jantung normal. Contoh obat-obatan tersebut adalah obat untuk mengobati masalah tiroid, obat beta blocker, obat flu, obat penyakit jantung, obat asma, dan obat penghambat kalsium.

Masalah kesehatan tertentu

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau