Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/12/2020, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Bagi orang Indonesia, nangka bukan buah yang asing lagi. Selain langsung dikonsumsi, nangka juga bisa diolah menjadi sajian pendamoing nasi.

Bahkan, di luar negeri nangka juga dimanfaatkan sebagai makanan pengganti daging.

Kandungan nutrisi dalam nagka juga tak bisa disepelekan. Kandungan serat dalam nangka cukup tinggi.

Dalam 100 gram nangka mengandung sekitar 3 gram serat, 95 kalori,2 gram protein, dan 0,6 gram lemak.

Baca juga: 4 Cara Tetap Bugar dan Sehat di Usia Tua

Buah nangka juga mengandung vitamin, mineral, dan fitokimia, seperti berikut:

  • vitamin C
  • pyridoxine (vitamin B6)
  • niacin (vitamin B3)
  • riboflavin (vitamin B2)
  • asam folat (vitamin B9)
  • kalsium
  • magnesium
  • Kkalium
  • fosfor.

Menurut pakar diet Mira Ilic, kombinasi potasium, serat dan antioksidan bisa bermanfaat bagi kesehatan jantung.

"Nangka juga mengandung flavonoid dan lignan, senyawa tanaman yang dapat membantu melawan peradangan," ucap Ilic.

Bahkan, nangka sudah lama dipakai untuk pengobatan tradisional, terutama sebagai antimikroba dan antijamur.

Membantu mengontrol kadar gula

Kandungan glikemis pada nangka tergolong rendah. DMengonsumsi makanan dengan kandungan indeks glikemiks yang tinggi juga terbukti membantu mengontrol kadar gula dalam darah.

Selain itu, nangka mengandung beberapa protein, yang dapat membantu mencegah kadar gula darah naik terlalu cepat setelah makan.

Nangka juga mengandung antioksidan flavonoid , yang mampu menyeimbangkan kadar gula darah.

Efek samping nangka

Meski mengonsumsi nangka banyak manfaatnya, beberapa orang dengan kondisi tertentu harus menghindarinya.

Bagi orang yang alergi lateks atau serbuk sari, sebaiknya hindari mengonsumsi nangka.

Nangka juga mengandung potasium tinggi, yang bisa berbahaya bagi penderita penyakit ginjal kronis (PGK) atau gagal ginjal akut.

Baca juga: Sakit Leher saat Bangun Tidur, Begini Solusinya

Orang dengan kondisi ini dapat mengalami hiperkalemia jika mengonsumsi banyak kalium.

Hiperkalemia adalah penumpukan kalium dalam darah yang dapat menyebabkan kelemahan, kelumpuhan, dan serangan jantung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com